Isra Mi'raj. Perjalanan Malam. Gambar: Freepik

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang

Marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah Swt atas segala hidayahNya.

Subhanallah, Walhamdulillah, Walaailaahaillallahu, Allahuakbar.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan nabi besar Muhammad Saw. 

Allahummashalli Alaa Muhammad, Wa alaa alii sayyidina Muhammad.

Dalam artikel ini saya berwasiat kepada diri saya sendiri dan para pembaca, marilah kita senantiasa meningkatkan iman dan takwa kita kepada Allah Swt dengan sebenar benar takwa. Tidak memilah dan memilih yang hanya sekiranya sesuai dengan pemikiran dan kemauannya sendiri.
Ali Imran ayat 102

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ 

102. Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim.

Judul artikel dakwah kali ini adalah Isra' Mi'raj. Datangnya Perintah Shalat Lima Waktu.  

Isra' Mi'raj adalah perjalanan yang penuh dengan keajaiban. Perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa lalu ke Sidratul Muntaha (surga) untuk menerima perintah shalat lima waktu. Perjalanan tersebut ditempuh pada malam hari dan hanya semalam saja.

Al Isra ayat 1

سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

1. Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.

An Najm ayat 13-18

وَلَقَدْ رَاٰهُ نَزْلَةً اُخْرٰىۙ

13. Dan sungguh, dia (Muhammad) telah melihatnya (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain,

عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهٰى 

14. (yaitu) di Sidratilmuntaha.

عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوٰىۗ  

15. Di dekatnya ada surga tempat tinggal,

اِذْ يَغْشَى السِّدْرَةَ مَا يَغْشٰىۙ 

16. (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratilmuntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya,

مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغٰى

17. penglihatannya (Muhammad) tidak menyimpang dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya.

لَقَدْ رَاٰى مِنْ اٰيٰتِ رَبِّهِ الْكُبْرٰى

18. Sungguh, dia telah melihat sebagian tanda-tanda (kebesaran) Tuhannya yang paling besar.

Pada peristiwa Isra' Mi'raj Nabi Muhammad, tidak ada kendaraan modern yang bisa melakukannya dan pasti takkan mampu. Hanya dengan ijin Allah sajalah semua itu bisa terjadi sebagaimana kejadian pada Nabi sebelumnya yaitu nabi Sulaiman yang bisa memindahkan istana Ratu Balqis dalam waktu kejapan mata. 

Memang jika dianalisis dari kemampuan manusia, peristiwa Isra' mi'raj adalah sesuatu yang tidak masuk akal. Akan tetapi begitulah kejadiannya. Tidak hanya peristiwa Isra' Mi'raj saja yang dipikir tidak masuk akal, peristiwa lainnya yang Allah kisahkan dalam Al Quran juga seperti itu. Contohnya yaitu peristiwa memindahkan istana Ratu Balqis oleh Nabi Sulaiman, peristiwa Nabi Musa membelah lautan dengan tongkatnya, peristiwa Nabi Isa menyembuhkan orang buta dan menghidupkan orang mati. Akan tetapi semua yang dilakukan para Nabi tersebut adalah dengan izin Allah semua, bukan kemampuannya sebagai manusia biasa. Tanpa izin Allah para Nabi tersebut tidak akan bisa melakukannya. Semua karena Allah, kemampuan Allah Tuhan semesta alam. Allah memang ingin menunjukkan kebesaranNya kepada manusia.

Tidak mustahil bila Allah yang melakukannya, terlebih Isra' Mi'raj adalah perintah Allah. Jika Allah menghendaki, Allah hanya berkata "Kun", jadilah/terjadilah, maka jadilah/terjadilah ia. Itulah kekuatan Allah sebagai Tuhan Semesta Alam sebagaimana dalam FirmanNya. Jika ada manusia yang meragukanNya, buatlah surat yang semisal Al Quran jika mampu. Itulah tantanganNya agar manusia tidak ragu terhadap Allah.

Inti dari perjalanan Isra'Mi'raj adalah perintah shalat lima waktu. Perintah Allah kepada manusia untuk mengibadatiNya. Itupun juga demi kebaikan manusia itu sendiri yaitu agar terhindar dari perbuatan keji dan mungkar sehingga harapannya adalah kehidupan bermasyarakat yang aman, tentram, dan bersusila. Dengan beribadah shalat kepada Allah, manusia ingat dan semakin dekat terhadap Tuhannya agar kelak dimasukkan ke dalam surgaNya dan dijauhkan dari siksa api nerakaNya. 

Hal hal yang perlu diketahui dalam peristiwa Isra' Mi'raj adalah bahwa nabi Muhammad pernah sempat berada di Sidratil Muntaha dimana didekatnya terdapat Surga tempat tinggal dan Nabi Muhammad bertemu kembali dengan Malaikat Jibril. Hal ini berarti surga dan neraka itu telah ada. Bahasan dimanakah letak surga dan neraka serta hubungannya dengan kiamat akan dibahas pada tema sains. 

Allah memang sengaja mengajak Nabi Muhammad ke Sidratil Muntaha untuk melihat Surga sebagai tempat tinggal agar Nabi Muhammad yakin kepada Allah, MalaikatNya, Surga dan NerakaNya sebagai balasan perbuatan manusia semasa hidupnya di dunia. 

Jangankan Nabi Muhammad, kita pun juga masih mencari cari dimanakah surga dan neraka itu berada? Padahal kiamat atau kehancuran alam semesta pasti terjadi. Tidak ada salahnya manusia mengeksplorasi hal tersebut, namun Allah telah mencoba meyakinkan manusia dengan tantanganNya untuk membuat surat semisal Al Quran agar yakin akan hal hal yang telah Allah Firmankan dalam Al Quran. 

Al Baqarah ayat 23-24

وَاِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّمَّا نَزَّلْنَا عَلٰى عَبْدِنَا فَأْتُوْا بِسُوْرَةٍ مِّنْ مِّثْلِهٖ ۖ وَادْعُوْا شُهَدَاۤءَكُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ 

23. Dan jika kamu meragukan (Al-Qur'an) yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad), maka buatlah satu surah semisal dengannya dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah jika kamu orang-orang yang benar.

فَاِنْ لَّمْ تَفْعَلُوْا وَلَنْ تَفْعَلُوْا فَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِيْ وَقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ ۖ اُعِدَّتْ لِلْكٰفِرِيْنَ

24. Jika kamu tidak mampu membuatnya, dan (pasti) tidak akan mampu, maka takutlah kamu akan api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu yang disediakan bagi orang-orang kafir.

Hud ayat 13-15

اَمْ يَقُوْلُوْنَ افْتَرٰىهُ ۗقُلْ فَأْتُوْا بِعَشْرِ سُوَرٍ مِّثْلِهٖ مُفْتَرَيٰتٍ وَّادْعُوْا مَنِ اسْتَطَعْتُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ 

13. Bahkan mereka mengatakan, " (Muhammad) telah membuat-buat Al-Qur'an itu." Katakanlah, "(Kalau demikian), datangkanlah sepuluh surah semisal dengannya (Al-Qur'an) yang dibuat-buat, dan ajaklah siapa saja di antara kamu yang sanggup selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar."

فَاِلَّمْ يَسْتَجِيْبُوْا لَكُمْ فَاعْلَمُوْٓا اَنَّمَآ اُنْزِلَ بِعِلْمِ اللّٰهِ وَاَنْ لَّآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۚفَهَلْ اَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

14. Maka jika mereka tidak memenuhi tantanganmu, maka (katakanlah), "Ketahuilah, bahwa (Al-Qur'an) itu diturunkan dengan ilmu Allah, dan bahwa tidak ada Tuhan selain Dia, maka maukah kamu berserah diri (masuk Islam)?"

Sebagai penutup, marilah kita memohon ampunan kepada Allah atas segala dosa dosa kita terhadap Allah ataupun sesama manusia, semoga Allah mengampuni segala dosa dosa kita. 

Ampunilah segala dosa dosa kami Ya Allah, wafatkanlah kami bersama orang orang yang sholeh, masukkanlah kami ke dalam surgamu dan jauhkanlah kami dari siksa api nerakamu.

Akhir kata, wabilahitaufiq walhidayah, wassalamualaikum wr wb.

Penulis: Raden Yudha Kusuma, SE.