Bendera Indonesia dan India.
Perkenalkan saya, Raden Yudha Kusuma, SE. Meskipun Saya hanya Sarjana Ekonomi dan bukan Sarjana Sejarah, tapi saya sangat menyukai sejarah. Sejarah banyak menceritakan peradaban masa lalu terutama yang berkaitan dengan Indonesia dan asia.
Nama negara Indonesia dikalangan para Sejarawan telah menjadi sesuatu yang keliru dan salah. Nama "Indonesia" sebenarnya tidak seharusnya menjadi nama negeri ini yang sekarang bernama negara Indonesia. Begitu pula dengan sebutan Bangsa Indonesia. Itupun juga salah. Apalagi bahasa Indonesia. Semakin salah.
Kok Bisa?
Negeri ini dahulunya dijajah oleh Belanda. Belanda pun memberikan nama negeri jajahannya ini dengan Hindia-Belanda. Sebelum dijajah Belanda, nama Hindia itu tidak ada untuk nama negeri ini. Adanya Majapahit, Sriwijaya, Medang, dll.
Hindia itu bahasa melayunya. Bahasa Belandanya itu Indiche, Indie yang artinya India. Oleh karena itu orang Barat menyebut lagunya dengan lagu indie.
Entah kenapa Penjajah Belanda memberikan nama Hindia-Belanda (Nederland-Indie) pada negeri ini? Padahal Indie adalah sebutan nama India. Bagaimana dengan sebutan "Indonesia"? Bahasa apa dan apa artinya Indonesia?
Setelah tanya tanya kesana dan kemari termasuk tanya sama Mak Lampir dan Gerandong, semuanya pun tidak tahu. Tahunya; korupsi, duit, kekuasaan, kedudukan, posisi, jabatan, dan maling. Kalau itu yang ditanyakan, mereka paham betul. Itu kesukaannya.
Sebelum membahas nama Indonesia, hal yang perlu dibahas terlebih dahulu adalah asal usul Penjajah Belanda memberi nama negeri ini dengan Hindia Belanda.
Dahulu dalam catatan sejarah sekitar awal abad Masehi tahun 1, negeri Indonesia banyak dikunjungi pedagang dari India, Cina, Yunani, Persia/Iran, Romawi/Italia karena wilayah Indonesia tepatnya di selat Malaka merupakan jalur perdagangan antara Cina, India, Persia, dan Eropa. Pedagang yang paling sering melintas adalah dari India dan Cina. Oleh karena itu sekarang ini di Asia Tenggara banyak orang Cina dan Indianya.
Pedagang tersebut menikah dan mendirikan atau memperbesar pemerintahan kecil menjadi kerajaan. Semua peradaban dari India diterapkan oleh pedagang tersebut hingga wilayah Indonesia menjadi maju. Bisa menulis, membuat ukiran, memahat batu, membuat senjata, membuat kapal besar, membuat kereta, membuat kain dan baju. Semua peradaban berasal dari India. Akan tetapi tidak 100%. Bangsa pribumi, peradaban dalam membuat bangunan sudah tinggi pada masa itu dan India pada waktu itu peradabannya juga sudah sangat tinggi melebihi diantara negara negara lainnya. Oleh karena itu kerajaan dan perdaban yang tinggi adalah karena orang India. Masyarakat bisa menulis, membaca, dan bahkan bisa membuat huruf abjad sendiri. Contohnya aksara Jawa, Sunda, dan Bali.
Karakter tulisan, bentuk bangunan, agama, dsb., semuanya mirip dengan India. Bisa jadi itulah alasan Penjajah Belanda memberikan nama negeri ini dengan Hindia Belanda atau Netherland-Indie.
Nama India adalah berasal dari sebutan sungai Hindustan yang berada di negara India. Kepercayaannya pun disebut dengan Hindu yang berasal dari nama sungai Hindustan juga. Tak pelak, sungai menjadi tempat suci bagi umat hindu. Contohnya sungai gangga. Bahkan abu jenazahnya pun dihanyutkan ke sungai. Itulah asal mula nama Hindu, Hindia, Indie, dan Indo.
Kok Indo? Kan itu nama negara Indonesia? Memang betul! Indo artinya juga India yang berasal dari bahasa Yunani. Lalu....
India juga pernah dijajah oleh Yunani. Yunani pada waktu itu adalah negara adi daya. Kawasan Eropa dan Asia takluk pada Yunani. Yunani sempat menguasai India. Peradaban budaya Yunani dan India saling bercampur di India. Agama Budha pun hingga sampai Rusia pada waktu itu. Banyak penduduk Yunani yang menikahi penduduk India. Oleh karena itu sekarang ini sebagian penduduk India kulitnya putih putih, putih campuran. Padahal orang India kulitnya hitam kecoklatan dan coklat matang atau coklat gelap. Bila ada orang India kulitnya putih berarti dia keturunan orang Yunani.
Orang orang Yunani ini menguasai sebagian wilayah kerajaan India dan mendirikan kerajaan. Akan tetapi negara lain yang menguasai India juga ada yaitu dari Iran. Salah satu nama kerajaan yang sama dengan nama Indonesia adalah kerajaan Indo-parthia atau Parthia-India, kerajaan Indo-Yunani, dsb. Untuk lebih lanjut silahkan telusuri di Wikipedia.
Sudah jelas, bahwa nama kata Indo adalah berasal dari Yunani yang berarti India. Saya ini tidak mengada ngada, itu benar adanya. Ahli sejarah Indonesia pun tahu itu. Hanya karena sudah menjadi negara, mereka bisa apa. Mau merubah nama negara? Bila dirubah sudah pasti merubah nama bangsa dan bahasa serta lagu kebangsaan.
Sebenarnya bahasa Indonesia adalah bahasa melayu. Bahasa melayu yang disempurnakan. Sebelum diberi nama bahasa Indonesia, sebutan bahasa Indonesia adalah bahasa melayu. Bahasanya sedikit berbeda dengan yang ada di Malaysia. Tapi akar bahasanya sama. Kalau saya sih menyebut bahasa Indonesia yaitu dengan sebutan bahasa melayu modern.
Musik Indonesia juga didengarkan oleh orang orang Malaysia. Mereka mengerti. Bahasa Indonesia pada dasarnya sama dengan bahasa Melayu. Hanya saja struktur dan kata pada kalimat bahasa Indonesia, benar benar telah disempurnakan. Itulah yang membuat bahasa Indonesia menjadi bahasa yang bagus. Bahasa yang struktur kalimatnya rapi, lugas, mudah dipahami dan dimengerti, tidak ambigu, merdu, dan berwibawa. Oleh karena itu bahasa Indonesia diakui oleh UNESCO. Tapi untuk mencapai bahasa Melayu yang sempurna, proses perbaikan bahasa Indonesia melalui proses, tahapan, dan waktu yang panjang. Sejak era kemerdekaan hingga sempurna, kata, kalimat, dan intonasi berubah rubah. Entah berapa kali bahasa Indonesia mengalami perubahan. Akan tetapi dasar atau akarnya adalah bahasa melayu. Prasasti kerajaan Sriwijaya menggunakan bahasa melayu, dan masih banyak lagi.
Kembali ke bahasan nama Indonesia, dan sudah diketahui bahwa Indo adalah India. Bagaimana dengan nesia? Kata nesia adalah kepulauan, yang berarti Indonesia adalah Kepulauan India.
Mengapa disebut kepulauan India? Karena wilayah geografis Indonesia adalah kepulauan. Sedangkan negara India sendiri disebut dengan anak benua oleh orang Eropa. Sebutan nama Indonesia (Kepulauan India) adalah dari orang Eropa juga. India disebut anak benua India dikarenakan wilayah India sangat besar dan luas pada waktu itu. Malaysia dan Indonesia pun dahulu masuk dalam cakupannya. Wilayah daratan India saat ini pun juga sangat luas menyerupai benua. Tidak heran, orang Eropa menyebut daratan India dengan anak benua India. Lautannya pun juga disebut dengan Samudra India, wilayah negeri kita pun juga disebut dengan kepulauan India atau Indonesia.
Inilah asal usul sejarah nama Indonesia yang patut diketahui dan dimengerti. Hanya saja Pak Karno salah mengartikan nama Indonesia yang telah disebutnya dalam rapat sidang BPUPKI. Pak Karno pun juga mengetahui bahwa nama Indonesia adalah berasal dari ilmuwan eropa. Tapi Pak Karno tidak tahu arti yang sebenarnya dari nama Indonesia. Dan yang Pak Karno tahu, orang eropa menyebut negeri kita dan wilayah asia tenggara lainnya dengan menyebut Indonesia.
Sejarah kemudian mengungkapkan kebenarannya. Dahulu, ketika saya baru tahu bahwa Indonesia artinya adalah Kepulauan India, saya terkejut mendengarnya. Serasa percaya atau tidak percaya, dan saya hanya menganggapnya itu hanya sebagai isu belaka atau lelucon. Akan tetapi ketika saya membaca sejarah peradaban negara Asia, saya akhirnya tersadar bahwa itu benar adanya.
Kata sejarawan itu benar adanya bahwa nama negara Indonesia adalah keliru dan salah. Jika kalian tidak percaya, silahkan tanyakan sendiri kepada sejarawan dan baca tentang sejarah negara India. Anda akan mengerti nanti.
Ini pasti akan mengguncang rakyat Indonesia dan dunia. Meskipun ini masalah besar, tetap harus diluruskan dengan mengganti nama Indonesia dengan nama yang lain. Ingat! Pak Karno juga manusia, juga bisa melakukan kekeliruan dan kesalahan. Pak Karno bukan orang yang pasti benar. Tidak ada orang yang sempurna di dunia ini.
Jika sudah begini, nama negara Indonesia ya harus diganti. Nama bahasanya, nama bangsanya, dan sudah pasti lagu kebangsaannya juga.
Kalau saya usul, diberi nama negara Sumanto, bangsa Sumanto, bahasa Sumanto, lagunya diberi judul Sumanto Jaya Abadi saja. Hik hik....
Alias bangsa barbar, alias pemakan manusia. He he... karena kenyataannya demikian.
Akan tetapi nama yang bagus, ok didengar, dsb perlu didapatkan. Tidak mudah. Tapi itu harus. Ilmu pengetahuan sejarah telah meluruskannya.
Kalau saya diminta untuk membuat lagu kebangsaan yang baru, yang bagus dan benar, agak susah susah gampang. Butuh waktu yang tidak sebentar. Tapi kalau pingin cepat jadinya, judul Sumanto Jaya Abadi itu bakal cepat jadinya.
Liriknya begini:
Pokoknya Sumanto Jaya Abadi, oye oye. Aku anjingmu.
Kujilat pantatmu, oye oye. Selamat hidupku.
Itu hanya sebagian liriknya, tapi jangan diambil hati ya guys.
Mudah mudahan negeri ini menjadi negeri yang makmur, aman, dan sentosa dengan nama yang baru. Tapi utang luar negeri dan dalam negeri yang segunung itu tetap harus dibayar Guys. Kewajiban rakyat, bukan kewajiban pemimpin. Kalian generasi muda sebagai rakyat siap siap diekspor ke luar negeri jadi TKI buat bayar utang. Kalau pemimpinnya sih, tinggal duduk manis tersenyum lebar. Kipas kipas pakai duit tanpa perlu kerja keras. Rakyat yang kerja keras dan rakyat yang membayarnya. Akan tetapi julukan bangsa babu bakal melekat selama upaya pemerintahnya begitu begitu saja.
Ingat! Pertumbuhan ekonomi di seluruh Indonesia selain ibukota propinsi adalah dari hasil kerja para TKI di luar negeri, bukan hasil dari surplus ekspor-impor barang. Tanpa TKI di luar negeri, ekonomi rakyat daerah akan selalu minus. Banyak pengangguran, berkurangnya pendapatan, dan akhirnya adalah hidup dalam kemiskinan. Hal ini juga terjadi pada negara miskin lainnya. Contohnya Philipina.
