بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

(Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang)

Assalamualaikum wr. wb.

Marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan nikmat, rahmat, dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kita bisa tetap terus menapaki jalan yang lurus/benar, bukan menapaki jalan dzalim/kejahatan. Jika anda masih berbuat dzalim, bertobatlah. Mohonlah ampunan kepada Allah, dan gantilah perbuatan jahatmu dengan perbuatan kebajikan/kebaikan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Shalawat serta salam mari kita panjatkan kepada Nabi Muhammad saw yang telah menyampaikan firman firman-Nya kepada umat manusia sehingga manusia bisa hidup lurus/benar dan selamat dunia-akhirat.

Siapa yang tidak menginginkan surga? Semua pasti menginginkannya kecuali orang orang yang tidak mempercayai pertemuan dengan Allah Tuhannya. Menjadi penghuni surga adalah dambaan bagi orang orang yang mempercayai akan kehidupan akhirat. Mempercayai bahwa manusia akan dibangkitkan lagi setelah kematian meskipun telah menjadi tanah atau debu sekalipun. Dan pastinya dia sangat mempercayai Al Quran. 

Tentunya membangkitkan orang mati yang sudah menjadi tanah atau debu dan gas sekalipun adalah sebuah keajaiban. Tapi Allah adalah yang menciptakan langit dan bumi. Bahkan Allah menanyakan kepada manusia "Lebih sulit manakah menciptakan kamu atau menciptakan langit dan bumi?". Bagi Allah membangkitkan manusia dari kematian yang raganya sudah menjadi tanah bukanlah hal yang sulit. Allah telah memberikan perumpamaaan, membangkitkan manusia seperti menurunkan hujan dan dengan hujan tersebut tumbuhlah berbagai macam tumbuhan. Seperti itulah Allah membangkitkan orang mati. Sebagaimana dalam firman-Nya surat Al A'raf ayat 57.

وَهُوَ الَّذِيْ يُرْسِلُ الرِّيٰحَ بُشْرًاۢ بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهٖۗ حَتّٰٓى اِذَآ اَقَلَّتْ سَحَابًا ثِقَالًا سُقْنٰهُ لِبَلَدٍ مَّيِّتٍ فَاَنْزَلْنَا بِهِ الْمَاۤءَ فَاَخْرَجْنَا بِهٖ مِنْ كُلِّ الثَّمَرٰتِۗ  كَذٰلِكَ نُخْرِجُ الْمَوْتٰى لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ

Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa kabar gembira, mendahului kedatangan rahmat-Nya (hujan), sehingga apabila angin itu membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu. Kemudian Kami tumbuhkan dengan hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.

Surat An Nuh ayat 17, 18.

وَاللّٰهُ اَنْۢبَتَكُمْ مِّنَ الْاَرْضِ نَبَاتًاۙ

Dan Allah menumbuhkan kamu dari tanah, tumbuh (berangsur-angsur),

ثُمَّ يُعِيْدُكُمْ فِيْهَا وَيُخْرِجُكُمْ اِخْرَاجًا 

kemudian Dia akan mengembalikan kamu ke dalamnya (tanah) dan mengeluarkan kamu (pada hari Kiamat) dengan pasti.

Itulah kemahakuasaan Allah dan Allah memerintahkan kita untuk mengambil pelajaran dari firman firmannya agar kita lebih memahami ilmu dan maksud tujuan dari firman firmannya. 

Menjadi penghuni surga, tapi seperti apakah kehidupan di surga? Dimanakah surga itu berada? Mengapa surga itu ada? Siapakah yang akan masuk surga? Bagaimana manusia bisa masuk surga?

Allah telah banyak menjelaskan perihal gambaran surga. Kehidupan manusia di surga sangatlah berbeda dengan kehidupan di dunia. Manusia manusia calon penghuni surga hidupnya kelak tidak perlu bersusah payah memenuhi kebutuhannya. Semua tersedia termasuk urusan seks, akan tetapi tetap dinikahkan dengan bidadari yang telah Allah sediakan di surga atau oleh Allah pertemukan kembali suami dan istri beserta keluarganya yang masuk surga. MasyaAllah. Inilah pentingnya membimbing keluarga agar senantiasa tunduk dan patuh terhadap perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya agar hidup bisa selamat dunia dan akhirat.

Di surga, ketika hendak masuk surga malaikat menyambutnya dengan ucapan "salaamun alaikum bima sabartum", selamat sejahtera untukmu berkat kesabaranmu. Definisi sabar baca artikel saya sebelumnya. 

Penghuni surga telah Allah sediakan tempat kediamannya yang di bawahnya mengalir sungai sungai. Buah buahannya tinggal petik. Makan daging segala jenis burung tinggal meminta. Jika diibaratkan hidup di surga itu seperti tinggal di hotel mewah. Semua telah disediakan dan sudah ada pelayan pelayannya, hanya saja bila di dunia diharuskan bayar. Di surga, penghuni surga sudah tidak perlu bayar dan sudah tidak perlu bekerja cari uang, semuanya tidak perlu bayar. Hidup di surga hidup abadi. Selalu muda dan tidak pernah tua. Bahasa kerennya itu "always young, never old". Dipan dipannya terbuat dari emas dan perak, pelayan pelayannya dari bidadari dan bidadara bak permata yaqut dan marjan. Semua telah Allah sediakan hanya untuk manusia manusia penghuni surga sebagai balasan atas kesabaran atau upaya manusia hidup di dunia yang sesuai dengan perintah Allah. Itulah pahalanya. 

Sedangkan penghuni neraka, Allah beri mereka hukuman siksa api neraka yang menyala nyala, memakan buah zaqum dan meminum air panas yang hanya membuat hancur isi perut mereka. Itulah balasan penghuni neraka karena dulu mereka selalu berbuat kejahatan dan dosa serta tidak mempercayai Allah dan hari berbangkit. 

Lalu dimanakah surga itu berada? Surga berada di alam semesta yang lain dan bukan berada di alam semesta yang kita huni. Alam semesta kita akan hancur setelah terjadinya kiamat. Alam semesta kita saat ini tidaklah abadi dan sedang menuju proses kehancurannya. Bahkan galaxy kita akan bertabrakan dan matahari kita akan padam sekitar 5 milyar tahun lagi. Lalu dimanakah surga? Surga sudah pasti tidak berada di alam semesta kita tapi berada di alam semesta yang lain. Bentuk surga telah Allah jelaskan seperti bumi yang baru bagi manusia. Sebuah planet seperti bumi atau bisa disebut bumi yang baru. Kemungkinan surga dan neraka berada dalam satu planet yang sama tapi berbeda daerah. Tidak mungkin manusia di hisab atau diadili oleh Allah pada berbagai tempat planet yang berbeda. Sudah pasti satu planet. Manusia yang berdosa dan jahat digiring masuk neraka sedangkan manusia yang baik, benar, dan beriman diantar menuju surga. Bahkan dalam Al Quran dijelaskan, ada calon penghuni surga sebelum masuk surga dia melewati tepi neraka dan mengatakan sangat bersyukur bahwa selama hidupnya tidak melakukan dosa dan kejahatan sehingga tidak dimasukkan ke dalam neraka. (Ayat Al Quran menyusul).

Itulah mengapa Allah ciptakan surga dan neraka. Semuanya untuk membalas amal perbuatan manusia di dunia. Membalas amal perbuatan makhluknya yang menuruti perintahnya dan atau yang justru melawannya. Kita manusia hanyalah makhluk ciptaan-Nya yang diperintahkan untuk menyembah-Nya dan mentaati segala perintah dan larangan-Nya. Sebenarnya Allah inginkan hal tersebut untuk kebaikan manusia itu sendiri agar hidup bahagia dan selamat dunia serta akhirat, tapi kebanyakan manusia tidak mau menyembah dan tidak mau mentaati perintah Allah. Allah balas sekecil apapun kebaikan setiap manusia dan Allah balas pula sekecil apapun kejahatan dan dosa setiap manusia. 

Siapakah yang akan masuk surga? Sudah barang tentu bukan pendosa dan penjahat. Mungkin Mak Lampir dan Grandong. Hi hi hi hi hi. Tapi tenang. Itu hanya surga dunia. Di akhirat Mak Lampir dan Grandong sudah pasti akan dimasukkan dalam neraka karena sudah banyak berbuat dosa dan kejahatan. Sudah membuat masyarakat menderita karena ulahnya. Pantas bila dimasukkan dalam neraka. Hartanyapun tak kan menolongnya. Oleh karena itu orang yang masuk surga adalah orang yang taat dan patuh terhadap Allah (menyembah Allah) dan menjalankan perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya (takwa). Orang yang hidupnya rajin sholat menyembah-Nya, bekerja secara halal dan berkah. Tidak mencuri, rampok, maling, memeras, korupsi, menipu, riba, melacur, judi, membunuh tanpa alasan yang benar, dsb. Hidupnya lurus atau benar. Itulah orang orang yang nanti akan ditempatkan dalam surga. Orang orang baik dan beriman. 

Bagaimana manusia bisa masuk surga? Dengan beriman bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah, berbuat kebajikan, rajin menyembah Allah (sholat, dzikir, dsb), zakat, infak, sodaqah, dsb. 

Gambaran penghuni surga di akhirat kelak dan hal hal apa saja yang harus dilakukan agar masuk surga telah Allah jelaskan dalam Surat Al Insaan. 

هَلْ اَتٰى عَلَى الْاِنْسَانِ حِيْنٌ مِّنَ الدَّهْرِ لَمْ يَكُنْ شَيْـًٔا مَّذْكُوْرًا 

1. Bukankah pernah datang kepada manusia waktu dari masa, yang ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?

اِنَّا خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ مِنْ نُّطْفَةٍ اَمْشَاجٍۖ نَّبْتَلِيْهِ فَجَعَلْنٰهُ سَمِيْعًاۢ بَصِيْرًا 

2. Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.

اِنَّا هَدَيْنٰهُ السَّبِيْلَ اِمَّا شَاكِرًا وَّاِمَّا كَفُوْرًا 

3. Sungguh, Kami telah menunjukkan kepadanya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kufur.

اِنَّآ اَعْتَدْنَا لِلْكٰفِرِيْنَ سَلٰسِلَا۟ وَاَغْلٰلًا وَّسَعِيْرًا 

4. Sungguh, Kami telah menyediakan bagi orang-orang kafir rantai, belenggu, dan neraka yang menyala-nyala.

اِنَّ الْاَبْرَارَ يَشْرَبُوْنَ مِنْ كَأْسٍ كَانَ مِزَاجُهَا كَافُوْرًاۚ

5. Sungguh, orang-orang yang berbuat kebajikan akan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur,

عَيْنًا يَّشْرَبُ بِهَا عِبَادُ اللّٰهِ يُفَجِّرُوْنَهَا تَفْجِيْرًا 

6. (yaitu) mata air (dalam surga) yang diminum oleh hamba-hamba Allah dan mereka dapat memancarkannya dengan sebaik-baiknya.

يُوْفُوْنَ بِالنَّذْرِ وَيَخَافُوْنَ يَوْمًا كَانَ شَرُّهٗ مُسْتَطِيْرًا 

7. Mereka memenuhi nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana.

وَيُطْعِمُوْنَ الطَّعَامَ عَلٰى حُبِّهٖ مِسْكِيْنًا وَّيَتِيْمًا وَّاَسِيْرًا 

8. Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim, dan orang yang ditawan,

اِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللّٰهِ لَا نُرِيْدُ مِنْكُمْ جَزَاۤءً وَّلَا شُكُوْرًا 

9. (sambil berkata), "Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah karena mengharapkan keridaan Allah, kami tidak mengharap balasan dan terima kasih dari kamu.

اِنَّا نَخَافُ مِنْ رَّبِّنَا يَوْمًا عَبُوْسًا قَمْطَرِيْرًا 

10. Sungguh, kami takut akan (azab) Tuhan pada hari (ketika) orang-orang berwajah masam penuh kesulitan."

فَوَقٰىهُمُ اللّٰهُ شَرَّ ذٰلِكَ الْيَوْمِ وَلَقّٰىهُمْ نَضْرَةً وَّسُرُوْرًاۚ

11. Maka Allah melindungi mereka dari kesusahan hari itu, dan memberikan kepada mereka keceriaan dan kegembiraan.

وَجَزٰىهُمْ بِمَا صَبَرُوْا جَنَّةً وَّحَرِيْرًاۙ

12. Dan Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabarannya (berupa) surga dan (pakaian) sutera,

مُّتَّكِـِٕيْنَ فِيْهَا عَلَى الْاَرَاۤىِٕكِۚ  لَا يَرَوْنَ فِيْهَا شَمْسًا وَّلَا زَمْهَرِيْرًاۚ

13. di sana mereka duduk bersandar di atas dipan, di sana mereka tidak melihat (merasakan teriknya) matahari dan tidak pula dingin yang berlebihan.

وَدَانِيَةً عَلَيْهِمْ ظِلٰلُهَا وَذُلِّلَتْ قُطُوْفُهَا تَذْلِيْلًا 

14. Dan naungan (pepohonan)nya dekat di atas mereka dan dimudahkan semudah-mudahnya untuk memetik (buah)nya.

وَيُطَافُ عَلَيْهِمْ بِاٰنِيَةٍ مِّنْ فِضَّةٍ وَّاَكْوَابٍ كَانَتْ قَوَارِيْرَا۠ 

15. Dan kepada mereka diedarkan bejana-bejana dari perak dan piala-piala yang bening laksana kristal,

قَوَارِيْرَا۟ مِنْ فِضَّةٍ قَدَّرُوْهَا تَقْدِيْرًا 

16. kristal yang jernih terbuat dari perak, mereka tentukan ukurannya yang sesuai (dengan kehendak mereka).

وَيُسْقَوْنَ فِيْهَا كَأْسًا كَانَ مِزَاجُهَا زَنْجَبِيْلًاۚ

17. Dan di sana mereka diberi segelas minuman bercampur jahe.

عَيْنًا فِيْهَا تُسَمّٰى سَلْسَبِيْلًا 

18. (Yang didatangkan dari) sebuah mata air (di surga) yang dinamakan Salsabil.

۞ وَيَطُوْفُ عَلَيْهِمْ وِلْدَانٌ مُّخَلَّدُوْنَۚ اِذَا رَاَيْتَهُمْ حَسِبْتَهُمْ لُؤْلُؤًا مَّنْثُوْرًا

19. Dan mereka dikelilingi oleh para pemuda-pemuda yang tetap muda. Apabila kamu melihatnya, akan kamu kira mereka, mutiara yang bertaburan.

وَاِذَا رَاَيْتَ ثَمَّ رَاَيْتَ نَعِيْمًا وَّمُلْكًا كَبِيْرًا 

20. Dan apabila engkau melihat (keadaan) di sana (surga), niscaya engkau akan melihat berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang besar.

عٰلِيَهُمْ ثِيَابُ سُنْدُسٍ خُضْرٌ وَّاِسْتَبْرَقٌۖ وَّحُلُّوْٓا اَسَاوِرَ مِنْ فِضَّةٍۚ وَسَقٰىهُمْ رَبُّهُمْ شَرَابًا طَهُوْرًا 

21. Mereka berpakaian sutra halus yang hijau dan sutera tebal dan memakai gelang terbuat dari perak, dan Tuhan memberikan kepada mereka minuman yang bersih (dan suci).

اِنَّ هٰذَا كَانَ لَكُمْ جَزَاۤءً وَّكَانَ سَعْيُكُمْ مَّشْكُوْرًا ࣖ 

22. Inilah balasan untukmu, dan segala usahamu diterima dan diakui (Allah).

اِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْاٰنَ تَنْزِيْلًاۚ

23. Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur'an kepadamu (Muhammad) secara berangsur-angsur.

فَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ وَلَا تُطِعْ مِنْهُمْ اٰثِمًا اَوْ كَفُوْرًاۚ

24. Maka bersabarlah untuk (melaksanakan) ketetapan Tuhanmu, dan janganlah engkau ikuti orang yang berdosa dan orang yang kafir di antara mereka.

وَاذْكُرِ اسْمَ رَبِّكَ بُكْرَةً وَّاَصِيْلًاۚ

25. Dan sebutlah nama Tuhanmu pada (waktu) pagi dan petang.

وَمِنَ الَّيْلِ فَاسْجُدْ لَهٗ وَسَبِّحْهُ لَيْلًا طَوِيْلًا 

26. Dan pada sebagian dari malam, maka bersujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang di malam hari.

اِنَّ هٰٓؤُلَاۤءِ يُحِبُّوْنَ الْعَاجِلَةَ وَيَذَرُوْنَ وَرَاۤءَهُمْ يَوْمًا ثَقِيْلًا 

27. Sesungguhnya mereka (orang kafir) itu mencintai kehidupan (dunia) dan meninggalkan hari yang berat (hari akhirat) di belakangnya.

نَحْنُ خَلَقْنٰهُمْ وَشَدَدْنَآ اَسْرَهُمْۚ وَاِذَا شِئْنَا بَدَّلْنَآ اَمْثَالَهُمْ تَبْدِيْلًا 

28. Kami telah menciptakan mereka dan menguatkan persendian tubuh mereka. Tetapi, jika Kami menghendaki, Kami dapat mengganti dengan yang serupa mereka.

اِنَّ هٰذِهٖ تَذْكِرَةٌ ۚ فَمَنْ شَاۤءَ اتَّخَذَ اِلٰى رَبِّهٖ سَبِيْلًا 

29. Sungguh, (ayat-ayat) ini adalah peringatan, maka barang siapa menghendaki (kebaikan bagi dirinya) tentu dia mengambil jalan menuju Tuhannya.

وَمَا تَشَاۤءُوْنَ اِلَّآ اَنْ يَّشَاۤءَ اللّٰهُ ۗاِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلِيْمًا حَكِيْمًاۖ

30. Tetapi kamu tidak mampu (menempuh jalan itu), kecuali apabila dikehendaki Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.

يُّدْخِلُ مَنْ يَّشَاۤءُ فِيْ رَحْمَتِهٖۗ وَالظّٰلِمِيْنَ اَعَدَّ لَهُمْ عَذَابًا اَلِيْمًا ࣖ

31. Dia memasukkan siapa pun yang Dia kehendaki ke dalam rahmat-Nya (surga). Adapun bagi orang-orang zalim disediakan-Nya azab yang pedih.

Itulah yang bisa saya sampaikan pada kali ini. Semoga bisa menambah wawasan. Sekian wassalamualaikum wr wb.

Raden Yudha

Selasa, 4 April 2023.