بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

(Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang)

Assalamualaikum wr. wb.

Marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan nikmat, rahmat, dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kita bisa tetap terus menapaki jalan yang lurus/benar, bukan menapaki jalan dzalim/kejahatan. Jika anda masih berbuat dzalim, bertobatlah. Mohonlah ampunan kepada Allah, dan gantilah perbuatan jahatmu dengan perbuatan kebajikan/kebaikan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Shalawat serta salam mari kita panjatkan kepada Nabi Muhammad saw yang telah menyampaikan firman firman-Nya kepada umat manusia sehingga manusia bisa hidup lurus/benar dan selamat dunia-akhirat.

Pada bulan Ramadhan yang penuh rahmat dan ampunan sudah seyogyanya kita lebih mendekatkan diri kita kepada Allah swt. Memohon ampunannya dan memohon perlindungannya dari siksa api neraka. Hidup tidak sebatas menjalani kehidupan. Tapi ada tujuannya. Ada maksudnya. Itu yang harus dipahami.

Tujuan hidup yang telah Allah jelaskan dalam Al Quran semuanya adalah berorientasi akhirat yaitu hidup kekal di surga yang penuh kenikmatan dan bukannya kekal di neraka yang penuh derita. Di dunia adalah tempat kita diuji oleh Tuhan kita - Tuhan Allah swt - Tuhan semesta alam - yang awal dan yang akhir. Allah uji kita dengan kebahagian, dengan nikmat. Tapi apakah kamu mau bersyukur dan mau berbagi (zakat, infaq, shodaqoh)? Sungguh sedikit sekali kamu bersyukur. Itu kata Allah. Selain nikmat, Allah juga uji manusia dengan musibah. 

Di dunia kita tidak terlepas dari namanya musibah dan kebahagiaan. Benang merah diantara musibah dan kebahagiaan ada pada surat An Nisa ayat 79 yang berbunyi:

مَآ اَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللّٰهِ ۖ وَمَآ اَصَابَكَ مِنْ سَيِّئَةٍ فَمِنْ نَّفْسِكَ ۗ وَاَرْسَلْنٰكَ لِلنَّاسِ رَسُوْلًا  ۗ وَكَفٰى بِاللّٰهِ شَهِيْدًا 

Kebajikan apa pun yang kamu peroleh adalah dari sisi Allah dan keburukan apa pun yang menimpamu, itu dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu (Muhammad) menjadi Rasul kepada (seluruh) manusia. Dan cukuplah Allah yang menjadi saksi.

Dan kemudian surat Ash Shura ayat 30 yang berbunyi:

وَمَآ اَصَابَكُمْ مِّنْ مُّصِيْبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ اَيْدِيْكُمْ وَيَعْفُوْا عَنْ كَثِيْرٍۗ 

Dan musibah apa pun yang menimpa kamu adalah karena perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan-kesalahanmu).

Juga pada Surat At Taghaabun ayat 11 yang berbunyi:

مَآ اَصَابَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗوَمَنْ يُّؤْمِنْۢ بِاللّٰهِ يَهْدِ قَلْبَهٗ ۗوَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ

Tidak ada suatu musibah yang menimpa (seseorang), kecuali dengan izin Allah; dan barang siapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Semua musibah dan kebahagiaan adalah datangnya dari ijin Allah swt. Akan tetapi segala musibah ataupun kebahagian di dunia tidaklah kekal dan abadi. Semua bersifat sementara. Allah telah jelaskan dalam Al Quran surat Al Qasas ayat 60 yang berbunyi: 

وَمَآ اُوْتِيْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَمَتَاعُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَزِيْنَتُهَا ۚوَمَا عِنْدَ اللّٰهِ خَيْرٌ وَّاَبْقٰىۗ اَفَلَا تَعْقِلُوْنَ ࣖ

Dan apa saja (kekayaan, jabatan, keturunan) yang diberikan kepada kamu, maka itu adalah kesenangan hidup duniawi dan perhiasannya; sedang apa yang di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal. Tidakkah kamu mengerti?

Surat Ali Imran ayat 185 yang berbunyi:

كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَاِنَّمَا تُوَفَّوْنَ اُجُوْرَكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَاُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ

Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.

Setiap musibah yang menimpa kita di dunia ini pasti akan ada akhirnya. Begitu pula dengan kebahagiaan, pasti juga ada akhirnya. Tidak ada yang abadi di dunia ini. Kebahagian dan penderitaan yang kekal hanyalah di alam akhirat, yaitu surga atau neraka. Kita akan dimasukkan ke dalam surga atau neraka, semua bergantung dari perbuatan kita di dunia ini. Oleh karena itu marilah gunakan hidup kita untuk berbakti kepada Allah dengan hidup lurus/benar sesuai dengan perintahNya, bukan hidup dzalim/jahat sesuai laranganNya. Jika Allah perintahkan sholat lima waktu, lakukanlah dengan ikhlas. Hal itu semata untuk mendekatkan diri kita kepada Allah swt, selalu ingat Allah agar tidak berbuat dzalim. 

Hidup di dunia ini penuh lika liku. Tidaklah mudah, tidaklah murah. Jadikankah sholat dan sabar sebagai penolongmu. Surat Al Baqarah ayat 45.

وَاسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ وَاِنَّهَا لَكَبِيْرَةٌ اِلَّا عَلَى الْخٰشِعِيْنَۙ

Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Dan (salat) itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk,

Janganlah berputus asa. Bersabar disini memiliki pengertian berusaha, berupaya, berjuang, dari kesusahan atau kesulitan dalam menjalani hidup. Bahasa kerennya itu "move on". Gitu loh. Tapi bersabarnya itu yang bener. Jangan maling maling, jangan rampok rampok, jangan riba, jangan zina, jangan fitnah, jangan korupsi, suap/nyogok, dsb., terlebih disertai dengan kekerasan.

Itulah aturan Allah dalam menguji manusia di dunia ini. Tidak hanya itu saja, tapi Allah juga memberikan perintah hukuman bagi pelaku kejahatan tersebut. Itu sudah tertulis jelas dalam Al Quran. Itu adalah aturannya, Undang Undangnya. Jika tidak dijalankan musibah akan menimpa manusia, secara perorangan ataupun hingga satu negara. Atau bahkan seluruh negara. Sebenarnya dalam Al Quran itu sudah terdapat paket komplit dalam mengatur umat manusia, dalam mengatur negara, dalam mengatur keluaga, bahkan mengatur individu. Bahasa kerennya itu "paket bundle komplit". Sudah ada semua. Tinggal baca. Cuman kebanyakan dari manusia itu malas membaca, apalagi mau menerapkannya. Tau saja tidak apalagi mau menerapkannya. Padahal Allah sudah menganjurkan manusia untuk membaca. Surat Al Alaq 

اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,

خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ

Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ

Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia.

الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ

Yang mengajar (manusia) dengan pena.

عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ

Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.

كَلَّآ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَيَطْغٰىٓ ۙ

Sekali-kali tidak! Sungguh, manusia itu benar-benar melampaui batas,

اَنْ رَّاٰهُ اسْتَغْنٰىۗ

apabila melihat dirinya serba cukup.

اِنَّ اِلٰى رَبِّكَ الرُّجْعٰىۗ

Sungguh, hanya kepada Tuhanmulah tempat kembali(mu).

اَرَاَيْتَ الَّذِيْ يَنْهٰىۙ

Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang,

عَبْدًا اِذَا صَلّٰىۗ

seorang hamba ketika dia melaksanakan salat,

اَرَاَيْتَ اِنْ كَانَ عَلَى الْهُدٰىٓۙ

bagaimana pendapatmu jika dia (yang dilarang salat itu) berada di atas kebenaran (petunjuk),

اَوْ اَمَرَ بِالتَّقْوٰىۗ

atau dia menyuruh bertakwa (kepada Allah)?

اَرَاَيْتَ اِنْ كَذَّبَ وَتَوَلّٰىۗ

Bagaimana pendapatmu jika dia (yang melarang) itu mendustakan dan berpaling?

اَلَمْ يَعْلَمْ بِاَنَّ اللّٰهَ يَرٰىۗ

Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat (segala perbuatannya)?

كَلَّا لَىِٕنْ لَّمْ يَنْتَهِ ەۙ لَنَسْفَعًاۢ بِالنَّاصِيَةِۙ

Sekali-kali tidak! Sungguh, jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya (ke dalam neraka),

نَاصِيَةٍ كَاذِبَةٍ خَاطِئَةٍۚ

 (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan dan durhaka.

فَلْيَدْعُ نَادِيَهٗۙ

Maka biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya),

سَنَدْعُ الزَّبَانِيَةَۙ

Kelak Kami akan memanggil Malaikat Zabaniyah (penyiksa orang-orang yang berdosa),

كَلَّاۗ  لَا تُطِعْهُ وَاسْجُدْ وَاقْتَرِبْ ۩ ࣖ

sekali-kali tidak! Janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah serta dekatkanlah (dirimu kepada Allah).


Sekian dakwah ini, saya akhiri wabilahitaufiq walhidayah. Wassalamualaikum wr wb.