- Riffle / Senapan laras panjang
- Bayonet
- Pistol
- Granat
- Pada Helikopter
- Pada Pesawat terbang Jet tempur
- Pada Pesawat terbang siluman
- Pada Pesawat terbang tempur dukungan udara
- Pada Drone
- Rudal anti rudal, dan Rudal anti pesawat terbang.
- Rudal anti kapal
- ICBM (Inter Continental Ballistic Missile).
1. Riffle / Senapan Laras Panjang
Pasukan Angkatan Udara dipersenjatai dengan senapan khusus terutama untuk para pilot dan kru pesawat tempur. Senapan laras panjang / riffle untuk angkatan udara tidaklah sama dengan riffle untuk angkatan darat.
Angkatan udara menggunakan riffle dengan laras yang pendek atau laras medium. Riffle jenis ini dipakai oleh para pilot pesawat jet tempur untuk mempertahankan diri apabila pesawatnya jatuh di medan musuh.
Riffle laras pendek (sub machine gun) yang digunakan angkatan udara:
PPK-20 SMG, Rusia
Riffle laras medium (senapan serbu)yang digunakan angkatan udara:
HK-416 Carbine, Jerman
2. Bayonet
Bayonet adalah senjata wajib yang harus dimiliki oleh pasukan tempur. Meskipun terlihat sepele tetapi jika dalam keadaan darurat, bayonet akan sangat menolong.
Bayonet
3. Pistol
Pistol menjadi senjata cadangan apabila senjata utama telah kehabisan amunisi. Pistol dan pisau bayonet menjadi senjata pertahanan terakhir dalam menghadapi musuh bila dalam keadaan untuk survive. Pistol yang digunakan angkatan udara bermacam macam salah satunya FN 46.
FN-46
4. Granat.
Peran granat juga tidak beda jauh dengan senjata pistol, bayonet, maupun riffle. Bagi pasukan angkatan udara hanyalah sebagai alat untuk tetap bisa survive apabila berada di medan musuh karena pesawatnya telah tertembak jatuh.
Granag nanas
5. Helikopter
Helikopter beserta persenjataannya menjadi pendukung misi perang pasukan angkatan darat atau untuk rescue pasukan angkatan udara yang pesawatnya tertembak jatuh. Persenjataan untuk helikopter rescue yang dibawa adalah jenis riffle otomatis atau guntling gun atau meriam rotary dengan peluru berkaliber besar. Sedangkan persenjataan untuk helikopter serbu adalah guntling gun dan roket yang terintegrasi. Indonesia memiliki 2 jenis helikopter terbaik yaitu Mi-35P, dan AH-64 Apache.
AH-64 Apache, US
Mi-35P, Rusia
6. Pada pesawat terbang jet tempur
Pesawat tempur merupakan armada tempur pasukan udara yang membawa persenjataan serang udara ke udara, udara ke darat, dan udara ke laut.
Persenjataan yang dibawa oleh pesawat jet tempur ini bukanlah senjata kelas teri melainkan senjata full high tech.
- Persenjataan udara ke udara
Persenjataan ini mengusung teknologi tinggi dimana radar internal sebagai matanya, pilot bisa melihat keberadaan pesawat terbang musuh atau rudal yang mengarah pada pesawatnya dari deteksi radar internalnya.
Radar internal ini bisa mengunci pesawat musuh atau rudal musuh dan kemudian menembakkan roket misil. Pesawat terbang jet tempur juga memiliki flare untuk mengalihkan sasaran rudal musuh yang mengarah kepada pesawatnya.
Persenjataan selain roket misil, persenjataan yang digunakan pada pesawat terbang jet tempur adalah guntling gun. Kaliber pelurunya berukuran besar dan mampu menembakkan ratusan peluru per detik.
- Persenjataan udara ke darat
Persenjataan ini memiliki presisi yang tinggi. Mampu menjatuhkan bom ke darat dengan tepat sasaran. Bom ini berukuran sangat besar.
- Persenjataan udara ke laut
Persenjataan ini digunakan untuk menyerang kapal musuh di laut dengan melepaskan roket misil anti kapal. Roket misil ini berukuran sedang dan mampu ditembakkan pada jarak yang jauh.
Persenjataan lainnya dari udara ke laut adalah bom yang hampir sama dengan bom udara ke darat tapi beda jenis. Bom ini diperuntukkan untuk menyerang kapal selam musuh.
7. Pada pesawat terbang jet siluman
Persenjataan pada pesawat terbang jet siluman hampir sama dengan pesawat terbang jet tempur lainnya. Hanya saja muatan persenjataannya tidak banyak. Roket roket yang dibawa disembunyikan di dalam badannya agar pesawat tidak bisa terdeteksi oleh radar pesawat terbang musuh ataupun radar yang berada di darat. Oleh karena itu pesawat ini disebut pesawat terbang jet siluman.
Pesawat siluman yang ada di dunia hanya ada beberapa tipe yaitu;
- Pesawat jet tempur F-22 Raptor
F-22 Raptor US
- Pesawat jet tempur F-35 seri A, B, C
F-35 Lightning US
- Pesawat jet tempur Su-57
Su-57 Rusia
8. Pada pesawat terbang tempur dukungan udara
Persenjataan pada pesawat terbang dukungan udara ini adalah meriam rotary berat dan sejumlah roket dan bom. Persenjataannya tidak jauh beda dengan pesawat jet tempur pada umumnya. Pesawat tempur ini khusus sebagai dukungan udara dalam pertempuran di darat untuk menghancurkan tank dan memporak porandakan musuh. Pesawat ini bukan untuk melawan pesawat jet tempur.
Contoh pesawat tempur dukungan udara adalah A10 Thunderbolt II atau disebut Warthog.
A10 Thunderbolt II
9. Pada drone
Persenjataan pada drone meliputi bom dari udara ke darat dengan presisi tinggi, roket misil, dan meriam rotary.
MQ-9 Reaper, US
Persenjataan pada drone hampir sama dengan pesawat tempur jet. Ada gantling gun, ada roket misil, ada bom, ada kamera pengintai, dsb.
Keakuratan atau presisi dari persenjataan pada drone ini sama dengan yang ada pada pesawat jet tempur. Hanya saja drone ini diperuntukkan untuk serangan udara ke darat bukan udara ke udara. Drone ini efektif apabila radar musuh sudah tidak berfungsi.
10. Sistem persenjataan Rudal anti rudal, dan rudal anti pesawat terbang
Rudal anti rudal merupakan persenjataan sistem yang cara kerjanya tidak berdiri sendiri melainkan harus bekerjasama antar perangkat. Perangkat tersebut adalah rudal, radar, dan operator. Meskipun rudal dan radar sudah bisa melakukan pekerjaannya secara otomatis, tapi peran operator pengawas masih sangat diperlukan. Sistem persenjataan rudal ini untuk menembak jatuh rudal dan pesawat musuh atau pesawat yang tak dikenal. Untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam identifikasi sasaran tembak, operator sistem persenjataan ini sangat diperlukan agar sistem persenjataan rudal anti pesawat tidak asal tembak jatuh pesawat yang terbang. Sistem persenjataan ini bisa dibuat otomatis tanpa pengawasan operator bila suatu wilayah telah ditetapkan sebagai zona larangan terbang. Bila ada pesawat terbang yang melintas di zona larangan terbang, maka sistem persenjataan akan otomatis mendeteksi dan menembakkan rudal secara langsung tanpa operator manusia.
Contoh sistem persenjataan rudal anti rudal dan rudal anti pesawat adalah S-400 Trium dari Rusia.
S-400 Triump, Rusia
11. Rudal anti kapal
Rudal anti kapal ini adalah rudal yang bisa diluncurkan dari darat ke laut (kapal) atau dari udara ke laut (kapal). Rudal ini tergolong sangat canggih, sangat efektif dan efisien. Rudal anti kapal ini merupakan persenjataan sistem seperti halnya sistem persenjataan rudal anti rudal dan rudal anti pesawat terbang. Hanya saja sistem persenjataan ini belum ada he he....
12. ICBM (Inter Continental Ballistic Missile) / Rudal Balistik Antar Benua
Rudal balistik antar benua adalah senjata yang sangat efektif dan efisien jika dibandingkan dengan pengiriman pasukan militer untuk menyerang musuh ke wilayah musuh. Rudal balistik ini memiliki jangkauan hingga 15.000 km, menjangkau seluruh daratan benua.
Kemampuan untuk sukses meledak menghancurkan lawan semakin meningkat. Rudal balistik termutakhir memiliki kemampuan melesat hingga 7000 km/jam sehingga rudal balistik ini sulit untuk ditembak jatuh dengan rudal anti rudal yang hanya memiliki kecepatan sekitar 3000 - 5000 km/jam.
Sudah barang tentu rudal balistik yang memiliki kecepatan hingga 7000 km/jam tidak dirancang asal asalan, rudal balistik ini sudah pasti memiliki kemampuan ketahanan menghadapi gesekan dengan atmosfer bumi sehingga hulu rudal dan roket masih tetap utuh hingga sukses meledak setelah mencapai sasarannya.
Taepodong
Hwasong-17
Agni
Minuteman III
Adapun negara negara yang memproduksi atau memilikinya dan berikut rudal ICBMnya yaitu
- Rusia
Scrap, satan, stiletto, sickle, dsb.
- Amerika Serikat
Minuteman III, Trident II
- Cina
DF-4, DF-5, DF-31, DF-31A,
- Britania Raya atau Inggris
Trident II
- Prancis
M45, M51-1, M51-2,
- India
Agni V, Agni VI, Surya
- Korea Utara
Taepodong-2, Hwasong-17
Itulah persenjataan yang digunakan angkatan udara berbagai negara meskipun tidak setiap negara memilikinya.
