Kapal Borobudur adalah sebutan nama kapal pada relief candi Borobudur. Relief kapal ini sudah banyak mempesona para pengunjung candi Borobudur dan orang yang melihat fotonya. Pada kesempatan ini saya akan bahas sejarah peradabannya, sistem kapalnya, dimensi kapalnya, dsb.
Relief kapal Borobudur.

Sejarah Peradaban Kapal Borobudur.

Tidak hanya kerajaan atau Raja atau orang, kapal pun juga mencatatkan dirinya dalam sejarah peradaban dunia. Kesuksesan kapal Borobudur terukir dalam relief rumit nan artistik pada pahatan batu candi Borobudur sebagai tanda kejayaan Kerajaan Medang dan Sriwijaya serta kejayaan wangsa Syailendra. 

Kapal Borobudur dijadikan ikon kesuksesan Dinasti Syailendra atas kontribusinya terhadap Kerajaan Medang dan Sriwijaya yang telah membawanya ke puncak kejayaan suatu Kerajaan. Candi Borobudur dan relief relief yang terukir dengan seni yang tinggi merupakan wujud persembahan atas kemenangan dan pencapaian kesuksesannya dalam mengalahkan musuh musuhnya.

Pada masa inilah bangsa nusantara mencapai puncak peradabannya yang kerajaan lain tidak bisa mencapainya. Keahlian dalam bidang teknologi membuat bangunan batu dan kayu, persenjataan, alat transportasi, alat alat pertanian dan pertukangan, alat alat kemaritiman, perhiasan, dsb. Kemudian juga di bidang militer dan ekonomi. Semua ditulis dalam relief pada candi Borobudur. Relief candi Borobudur mengkisahkan kesuksesan Kerajaan. 

Pada awalnya, kapal Borobudur hanyalah kapal untuk perdagangan dan kapal untuk menangkap ikan. Karena model kapal yang ada pada waktu itu hanya model perahu sampan, dan bentuk kapal modern masih belum ada. Perahu dan kapal pada masa itu bentuknya sama / tidak jauh berbeda hanya beda ukuran. 

Kapal Borobudur ini digunakan oleh Raja Sriwijaya dan juga Raja Medang untuk ekspansi ke Kerajaan lain. Tujuannya untuk menundukkan pemimpinnya dan memperluas wilayah kekuasaannya. Berdasarkan prasasti kedukan bukit, kapal yang digunakan untuk mengangkut pasukan jumlahnya pun tidak sedikit yaitu sekitar sekitar 312 kapal. Kapal sebanyak itu untuk mengangkut pasukan sebanyak 20.000 prajurit. Oleh karena itu wajar jika Sriwijaya dengan mudah menaklukkan kerajaan kerajaan lainnya se asia tenggara.

Kapal Borobudur pada relief candi Borobudur adalah kapal khas kerajaan / kapal kerajaan yang ditandai dengan adanya mahkota pada bagian depan/haluannya. Pada bagian haluan tersebut adalah semacam ornamen tambahan yang berupa mahkota untuk kapal. Kapal ini jelas bukan untuk prajurit biasa, tetapi untuk Raja atau Pangeran Kerajaan yang ikut bertempur.
Kapal kerajaan Sriwijaya dan Medang.

Jika kapal jenis Borobudur ini tanpa mahkota, bentuk kapalnya akan seperti gambar di bawah ini.
Kapal Slerek / kapal jenis Borobudur.

Selain sebagai kapal perang, kapal Borobudur ini digunakan untuk berdagang atau membawa barang dagangan dalam jumlah besar mengingat kapasitas muatannya yang besar. Kapal ini cocok sebagai kapal kargo pada perdagangan antar negara pada jalur sutra. Terlebih ibukota Sriwijaya yang merupakan tempat transit kapal kapal dagang dan juga sebagai pasar perdagangan.

Sistem Kapal Borobudur

Kapasitas penumpang kapal Borobudur ini bisa mencapai 60 orang. Dan kapasitas muatan bisa mencapai 30 GT (gross ton). Panjang kapalnya mencapai 20 m, lebar 5 m, tinggi 2 m, dan kedalaman 1.5 m.

Jika jumlah penumpangnya sekitar 60 orang prajurit, kapalnya akan penuh sesak seperti gambar relief di atas. Di geladak kapal penuh prajurit, di dalam lambung kapal pun juga penuh dengan prajurit. Hanya saja prajurit yang ada di dalam lambung kapal tidak bisa di tampilkan. Inilah kelebihan kapal Borobudur, mampu menampung orang sebanyak 60 orang dan muatan sebanyak 30 ton. Jika jumlah kapal perang Sriwijaya sebanyak 312, maka jumlah prajuritnya adalah sebanyak 312 x 60 = 18.720 orang prajurit.

Untuk menyeimbangkan kapal dari jumlah penumpang yang banyak dan dari terpaan angin dan ombak yang besar, kapal Borobudur memiliki penyeimbang yang disebut dengan cadik. Kapal Borobudur ini disebut pula dengan Kapal bercadik. Hal hal yang membedakan jenis kapal Borobudur yang dahulu dengan yang sekarang adalah ada pada cadik dan layar. Kapal jenis Borobudur yang sekarang sudah tidak menggunakan cadik dan layar karena sudah mengandalkan mesin diesel sebagai penggeraknya. Hanya itu saja perbedaannya. 

Cadik yang di miliki oleh kapal Borobudur bukanlah bentuk cadik biasa, melainkan cadik yang sudah dikembangkan untuk benar benar menyeimbangkan kapal dari oleng kiri ataupun kanan, dan dari oleng depan ataupun belakang, serta tidak mudah terangkat apabila terkena angin kencang dengan muatan yang kosong. Anda bisa bandingkan sendiri cadik perahu dengan cadik kapal Borobudur.

Kemampuan Kapal Borobudur

Kapal Borobudur ini (kapal bercadik) sudah tidak diragukan lagi kehebatannya. Kapal Borobudur sudah menjelajahi lautan dan samudra yang luas. Kapal ini sudah melintasi laut (Cina) selatan, samudra India, laut arab, bahkan hingga ke laut Afrika. 

Kunci kehebatan kapal ini mampu melintasi lautan dan samudra dengan ombak yang besar dan angin yang kencang adalah pada sistem cadiknya dan juga pada sistem layarnya. 

Kehebatan lainnya dalam peperangan adalah struktur dinding dan cadik pada kapal Borobudur telah dirancang sedemikian rupa untuk memudahkan mobilitas prajurit ketika turun ataupun naik dari kapal pada saat menyerang ataupun diserang musuh. Relief kapal Borobudur pada candi Borobudur sangat memperlihatkan karakter sebagai kapal tempur kerajaan.

Harga Kapal Jenis Borobudur

Harga kapal ini sekitar Rp. 500 juta per unit. Kapal ini hanya difungsikan sebagai kapal nelayan atau kapal penangkap ikan dengan jala yang dalam operasinya membutuhkan dua kapal. Berarti harga 2 unit kapal adalah sekitar Rp. 1 milyar. Kayu yang digunakan pada kapal ini adalah kayu bengkirai dari Kalimantan. 

BACA JUGA : USAHA PENANGKAPAN IKAN DENGAN PUKAT KAPAL SLEREK

Kesimpulan

Meskipun jenis kapal Borobudur ini sudah ketinggalan jaman dan tak lagi banyak peranannya, tapi kapal ini telah memberikan kejayaan dan warisan peradaban kepada nusantara dan dunia. Nilai yang tiada taranya.