Foto gedung ambruk Ponpes Al Khoziny. Gambar: Detik.com


Kepada: 
  • Kapolri
  • Kabareskrim
Perihal: 
  • Laporan Tindak Kejahatan Teroris Terhadap Orang Lain (Masyarakat)

Pelapor: 
Nama: Raden Yudha Kusuma, S.E. 
Jenis Kelamin: Laki laki. 
Umur: 44 tahun. 
Tempat/Tgl lahir: Bondowoso, 06 Oktober 1981. Pekerjaan: Pencipta lagu dan ( Pra) Penyanyi. Alamat: Rt 01 Rw 01 No. 193 Dsn Lateng Ds Gladag Kec Rogojampi Kab Banyuwangi. 
No. HP: 081337368400 
Email: rayuku17plus@gmail.com 

Apa Yang Terjadi, Tempat Kejadian, dan Waktu Kejadian:

Terjadi tindak kejahatan terorisme di wilayah NKRI yang dilakukan oleh oknum oknum dari TNI AD Jombang dan warga sipil ahli IT. Adapun tindak kejahatannya yaitu menyuruh orang lain untuk melakukan tindak kejahatan atau bahkan melukai/membunuh dirinya sendiri. Apa saja yang terjadi:
  • Pemusnahan peluru usang TNI AD yang memakan korban jiwa. Tempat kejadian: . Waktu kejadian: 
  • Kapal Penyeberangan ASDP Ketapang-Gilimanuk yang tenggelam dan memakan korban jiwa. Tempat Kejadian: di Selat Bali. Waktu kejadian: pada 
  • Bangunan pondok pesantren Al-Khoziny ambruk yang menelan korban jiwa. Tempat kejadian: di Sidoarjo, Jatim. Waktu kejadian: 
  • Banjir bandang Sumatra akibat penebangan pohon. Tempat kejadian: . Waktu kejadian: 
  • Pembunuhan Kacab BRI, dan pembunuhan yang viral di TV.
  • Gempa bumi disebabkan oleh bom bawah laut. 
  • Dsb.
Bagaimana Terjadi: 
  1. Semua apa yang terjadi yang telah disebutkan di atas adalah ulah teroris (oknum TNI AD Jombang). Teroris ini menyuruh orang lain untuk melakukan tindak kejahatan yaitu menebang pohon secara masif agar terjadi banjir bandang, membuat bangunan gagal kontruksi agar roboh dan menelan korban, membuat ledakan agar mengenai orang lain dan terbunuh, membuat kerusakan dan ketakutan dengan gempa bumi buatan dari ledakan bom dasar laut, pembunuhan terencana dan kriminalisasi yang didramatisasi agar masyarakat tahu bahwa ada teroris yang berkuasa di negeri ini.
  2. Teroris ini telah menguasai negara dengan mengendalikan pejabat pejabat, prajurit TNI, dan anggota Kepolisian dengan cyber terorisme. Menyadap, menghack hp dan komputer (perangkat keras dan lunak). Mengumpulkan nomer HP masyarakat, pejabat, anggota TNI maupun Polri. Pastinya melihat data pribadinya termasuk uang/hartanya. Mencari kelemahannya.
  3. Pastinya oknum TNI AD Jombang ini dibantu oleh ahli IT yang paham sekali bagaimana menyadap dan menghack perangkat keras dan lunak. Dan pastinya pengurus yayasan Griya Cinta Kasih Jombang juga ikut terlibat pada awalnya. Buktinya adalah Angga GCK mengetahui software penyadapan yang saya minta ketika saya mampir ke Jombang setelah dari Jakarta. Ada foto WA Angga, dan chatnya.
  4. Teroris ini menyuruh orang (menelpon atau mengirim pesan) untuk melakukan apa yang dia perintahkan, dengan ancaman atau yang lainnya. Kemungkinan besar, orang yang diminta untuk melaksanakan perintah teroris tersebut ketakutan. Apabila satu orang mengalami ketakutan pastinya orang banyak pun juga sama, akhirnya terjadi ketakutan massal.
  5. Teroris ini sepertinya sudah menguasai prajurit TNI AL yang sedang beroperasi di laut. 
  6. Dan apakah ada oknum lain dari TNI AL yang diajak oleh oknum TNI AD Jombang untuk menjadi teroris?
  7. Satu satunya cara adalah meminta bantuan Badan Intelejen Negara lain (terutama China) untuk memberikan informasi siapa saja terorisnya. Pastinya Pemerintah RI harus membayar info tersebut. 
Waktu Kejadian: 
  • Sejak 2017-2025 dan mungkin terus berlanjut.
Tempat Kejadian: 
  • Di wilayah NKRI

Siapa: 
Terlapor: 
  • Oknum oknum TNI AD Jombang dan ahli IT dari warga sipil.
Korban: 
  • WNI yang jadi korban.
Dilaporkan pada: 
  • Desember 2025

Tindak Pidana Apa: 
  • Terorisme
Nama Saksi Dan Alamat: 
  • Badan intelejen China, Korea Utara, AS, Inggris, Australia, Arab Saudi, Prancis.

Barang bukti:
  • Software Termux windows 32bit. 
  • Percakapan saya dengan Angga GCK via WA.