Hukuman Bagi Orang Orang Yang Ngelonte Dan Berzina. Foto: Freepik.

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.


Marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah Swt atas segala limpahan nikmatNya.
Subhanallah, walhamdulillah, walaailaahaillallah, Allahu Akbar.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan nabi Muhammad Saw.
Allahummashalli Alaa Muhammad, Wa alaa alii sayyidina Muhammad.

Dalam artikel ini saya berwasiat kepada diri saya sendiri dan para pembaca, marilah kita senantiasa meningkatkan iman dan takwa kita kepada Allah Swt dengan sebenar benar takwa. Tidak memilah dan memilih yang hanya sekiranya sesuai dengan pemikiran dan kemauannya sendiri.
Ali Imran ayat 102

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ 

102. Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim.

Judul artikel dakwah kali ini adalah Hukuman Bagi Orang Orang Yang Ngelonte Dan Berzina.

Semua aturan-hukum Allah dalam Al Quran telah Allah rancang sedemikian rupa dengan tujuan untuk kebaikan manusia itu sendiri. Semua aturan-hukum Allah wajib dilaksanakan tanpa terkecuali. Tidak bisa tidak. Karena hal ini menyangkut pengaturan Allah yang telah Allah Firmankan dalam Al Quran. 

Dalam bahasan ini aturan-hukum Allah yang harus dilaksanakan adalah hukuman bagi orang orang yang ngelonte/melacur dan atau berzina. Sebagaimana FirmanNya;

An Nur ayat 1-10

سُوْرَةٌ اَنْزَلْنٰهَا وَفَرَضْنٰهَا وَاَنْزَلْنَا فِيْهَآ اٰيٰتٍۢ بَيِّنٰتٍ لَّعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ

1. (Inilah) suatu surah yang kami turunkan dan Kami wajibkan (menjalankan hukum-hukumnya), dan Kami turunkan di dalamnya tanda-tanda (kebesaran Allah) yang jelas, agar kamu ingat.

اَلزَّانِيَةُ وَالزَّانِيْ فَاجْلِدُوْا كُلَّ وَاحِدٍ مِّنْهُمَا مِائَةَ جَلْدَةٍ ۖوَّلَا تَأْخُذْكُمْ بِهِمَا رَأْفَةٌ فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۚ وَلْيَشْهَدْ عَذَابَهُمَا طَاۤىِٕفَةٌ مِّنَ الْمُؤْمِنِيْنَ

2. Pezina perempuan dan pezina laki-laki, deralah masing-masing dari keduanya seratus kali, dan janganlah rasa belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama (hukum) Allah, jika kamu beriman kepada Allah dan hari Kemudian; dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sebagian orang-orang yang beriman.

اَلزَّانِيْ لَا يَنْكِحُ اِلَّا زَانِيَةً اَوْ مُشْرِكَةً ۖوَّالزَّانِيَةُ لَا يَنْكِحُهَآ اِلَّا زَانٍ اَوْ مُشْرِكٌۚ وَحُرِّمَ ذٰلِكَ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ

3. Pezina laki-laki tidak boleh menikah kecuali dengan pezina perempuan, atau dengan perempuan musyrik; dan pezina perempuan tidak boleh menikah kecuali dengan pezina laki-laki atau dengan laki-laki musyrik; dan yang demikian itu diharamkan bagi orang-orang mukmin.

وَالَّذِيْنَ يَرْمُوْنَ الْمُحْصَنٰتِ ثُمَّ لَمْ يَأْتُوْا بِاَرْبَعَةِ شُهَدَاۤءَ فَاجْلِدُوْهُمْ ثَمٰنِيْنَ جَلْدَةً وَّلَا تَقْبَلُوْا لَهُمْ شَهَادَةً اَبَدًاۚ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْفٰسِقُوْنَ ۙ

4. Dan orang-orang yang menuduh perempuan-perempuan yang baik (berzina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, maka deralah mereka delapan puluh kali, dan janganlah kamu terima kesaksian mereka untuk selama-lamanya. Mereka itulah orang-orang yang fasik,

اِلَّا الَّذِيْنَ تَابُوْا مِنْۢ بَعْدِ ذٰلِكَ وَاَصْلَحُوْاۚ فَاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

5. kecuali mereka yang bertobat setelah itu dan memperbaiki (dirinya), maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

وَالَّذِيْنَ يَرْمُوْنَ اَزْوَاجَهُمْ وَلَمْ يَكُنْ لَّهُمْ شُهَدَاۤءُ اِلَّآ اَنْفُسُهُمْ فَشَهَادَةُ اَحَدِهِمْ اَرْبَعُ شَهٰدٰتٍۢ بِاللّٰهِ ۙاِنَّهٗ لَمِنَ الصّٰدِقِيْنَ

6. Dan orang-orang yang menuduh istrinya (berzina), padahal mereka tidak mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri, maka kesaksian masing-masing orang itu ialah empat kali bersumpah dengan (nama) Allah, bahwa sesungguhnya dia termasuk orang yang berkata benar.

وَالْخَامِسَةُ اَنَّ لَعْنَتَ اللّٰهِ عَلَيْهِ اِنْ كَانَ مِنَ الْكٰذِبِيْنَ

7. Dan (sumpah) yang kelima bahwa laknat Allah akan menimpanya, jika dia termasuk orang yang berdusta.

وَيَدْرَؤُا عَنْهَا الْعَذَابَ اَنْ تَشْهَدَ اَرْبَعَ شَهٰدٰتٍۢ بِاللّٰهِ اِنَّهٗ لَمِنَ الْكٰذِبِيْنَ ۙ

8. Dan istri itu terhindar dari hukuman apabila dia bersumpah empat kali atas (nama) Allah bahwa dia (suaminya) benar-benar termasuk orang-orang yang berdusta,

وَالْخَامِسَةَ اَنَّ غَضَبَ اللّٰهِ عَلَيْهَآ اِنْ كَانَ مِنَ الصّٰدِقِيْنَ 

9. dan (sumpah) yang kelima bahwa kemurkaan Allah akan menimpanya (istri), jika dia (suaminya) itu termasuk orang yang berkata benar.

وَلَوْلَا فَضْلُ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهٗ وَاَنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ حَكِيْمٌ ࣖ

10. Dan sekiranya bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu (niscaya kamu akan menemui kesulitan). Dan sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat, Mahabijaksana.

Aturan Allah dibuat demi kebaikan manusia itu sendiri agar menjadi manusia bersusila dan terhormat, bukannya menjadi manusia yang asusila dan rendahan. Allah hendak menjadikan perilaku manusia beradab, baik dan benar sehingga tercipta keteraturan, ketertiban, ketentraman, dan kedamaian. 

Oleh karena itu aturan-hukum Allah tegas, tidak main main agar manusia hidup lurus sesuai aturan Allah supaya nanti tidak dimasukkan ke dalam nerakaNya dan tentunya hukuman di dunia itu sebagai peringatan kepada manusia yang lainnya agar tidak ikut ikutan berbuat zina dengan melacur/ngelonte atau berzina di luar nikah apapun alasannya. 

Allah berbuat hal itu demi kebaikan manusia juga. Jika Allah bukan Tuhan, maka Allah tidak akan berbuat demikian kepada manusia. Seharusnya aturan-hukum Allah diterapkan dalam negara ini yang mayoritas penduduknya adalah muslim sehingga pengaturan Allah benar benar terlaksana. Dengan demikian pengaturan Allah dijalankan secara penuh. Mudah mudahan hidayah Allah membuka jalan terwujudnya itu. Apabila dusta dan durhaka, Allah sudah memberikan ancaman hukumannya bagi orang orang yang menghalangi di akhirat kelak dengan siksa api neraka.

Sebagai penutup, marilah kita menjaga diri agar tidak termasuk orang orang yang asusila dan rendahan karena perilaku buruknya dengan meningkatkan iman dan takwa kita kepada Allah agar kita selamat di dunia dan akhirat. Dan tak lupa marilah berdoa kepada Allah agar hidup kita penuh berkah, penuh limpahan karuniaNya, dan penuh rahmatNya.

Rabbanaa laa tuzigh quluubanaa ba'da idz hadaitanaa wahab lanaa min ladunka rahmatan innaka antal wahhab.

Artinya: Ya Allah Tuhan kami, janganlah Engkau sesatkan kami sesudah mendapat petunjuk, berilah kami karunia. Engkaulah Yang Maha Pemurah.

Rabbanaa aatinaa fiddun yaa hasanatan wafil aakhirati hasanatan waqinaa adzabannar.

Artinya: Ya Allah Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia, dan kebahagiaan di akhirat, dan hindarkankah kami dari siksa api neraka.

Akhir kata, wassalamualaikum wr wb.

Penulis: Raden Yudha Kusuma, SE.