Kisah Nabi Hud dan Kaum Aad

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

(Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang) 

Assalamualaikum wr wb.

Pertama tama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah swt atas segala limpahan rahmatNya, hidayahNya, nikmat-Nya dan segala yang telah Allah berikan kepada  kita. 

Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad saw beserta keluarganya. Amin.

Kemusnahan sebuah kaum tidak terlepas dari perilaku penduduknya yang keji, biadab, suka berbuat kerusakan, dan tidak mempercayai Allah. Allah ceritakan kisah para rasulnya secara berulang ulang di dalam Al Quran guna memperingati manusia agar berperilaku baik, benar, tidak berbuat kerusakan, dan pastinya mempercayai Allah serta menyembahnya.

Salah satu kaum yang pernah Allah musnahkan adalah kaum Aad. Kaumnya nabi Hud as. Berikut adalah kisah nabi Hud dan kaum Aad dalam Al Quran yang menceritakan kejadian yang sebenarnya yang datangnya dari Allah Yang Maha Mengetahui dan Yang Maha Menyaksikan.
Surat Al A'raaf ayat 65 - 72.

۞ وَاِلٰى عَادٍ اَخَاهُمْ هُوْدًاۗ قَالَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا اللّٰهَ مَا لَكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرُهٗۗ اَفَلَا تَتَّقُوْنَ 

65. Dan kepada kaum 'Ad (Kami utus) Hud, saudara mereka. Dia berkata, "Wahai kaumku! Sembahlah Allah! Tidak ada Tuhan (sembahan) bagimu selain Dia. Maka, mengapa kamu tidak bertakwa?"

قَالَ الْمَلَاُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ قَوْمِهٖٓ اِنَّا لَنَرٰىكَ فِيْ سَفَاهَةٍ وَّاِنَّا لَنَظُنُّكَ مِنَ الْكٰذِبِيْنَ 

66. Pemuka-pemuka orang-orang yang kafir dari kaumnya berkata, "Sesungguhnya kami memandang kamu benar-benar kurang waras dan kami kira kamu termasuk orang-orang yang berdusta."

قَالَ يٰقَوْمِ لَيْسَ بِيْ سَفَاهَةٌ وَّلٰكِنِّيْ رَسُوْلٌ مِّنْ رَّبِّ الْعٰلَمِيْنَ 

67. Dia (Hud) menjawab, "Wahai kaumku! Bukan aku kurang waras, tetapi aku ini adalah rasul dari Tuhan seluruh alam.

اُبَلِّغُكُمْ رِسٰلٰتِ رَبِّيْ وَاَنَا۠ لَكُمْ نَاصِحٌ اَمِيْنٌ 

68. Aku menyampaikan kepadamu amanat Tuhanku dan pemberi nasihat yang terpercaya kepada kamu.

اَوَعَجِبْتُمْ اَنْ جَاۤءَكُمْ ذِكْرٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ عَلٰى رَجُلٍ مِّنْكُمْ لِيُنْذِرَكُمْۗ وَاذْكُرُوْٓا اِذْ جَعَلَكُمْ خُلَفَاۤءَ مِنْۢ بَعْدِ قَوْمِ نُوْحٍ وَّزَادَكُمْ فِى الْخَلْقِ بَصْۣطَةً ۚفَاذْكُرُوْٓا اٰلَاۤءَ اللّٰهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ 

69. Dan herankah kamu bahwa ada peringatan yang datang dari Tuhanmu melalui seorang laki-laki dari kalanganmu sendiri, untuk memberi peringatan kepadamu? Ingatlah ketika Dia menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah setelah kaum Nuh, dan Dia lebihkan kamu dalam kekuatan tubuh dan perawakan. Maka, ingatlah akan nikmat-nikmat Allah agar kamu beruntung."

قَالُوْٓا اَجِئْتَنَا لِنَعْبُدَ اللّٰهَ وَحْدَهٗ وَنَذَرَ مَا كَانَ يَعْبُدُ اٰبَاۤؤُنَاۚ فَأْتِنَا بِمَا تَعِدُنَآ اِنْ كُنْتَ مِنَ الصّٰدِقِيْنَ 

70. Mereka berkata, "Apakah kedatanganmu kepada kami, agar kami hanya menyembah Allah saja dan meninggalkan apa yang biasa disembah oleh nenek moyang kami? Maka buktikanlah ancamanmu kepada kami, jika kamu benar!"

قَالَ قَدْ وَقَعَ عَلَيْكُمْ مِّنْ رَّبِّكُمْ رِجْسٌ وَّغَضَبٌۗ  اَتُجَادِلُوْنَنِيْ فِيْٓ اَسْمَاۤءٍ سَمَّيْتُمُوْهَآ اَنْتُمْ وَاٰبَاۤؤُكُمْ مَّا نَزَّلَ اللّٰهُ بِهَا مِنْ سُلْطٰنٍۗ فَانْتَظِرُوْٓا اِنِّيْ مَعَكُمْ مِّنَ الْمُنْتَظِرِيْنَ 

71. Dia (Hud) menjawab, "Sungguh, kebencian dan kemurkaan dari Tuhan akan menimpa kamu. Apakah kamu hendak berbantah denganku tentang nama-nama (berhala) yang kamu dan nenek moyangmu buat sendiri, padahal Allah tidak menurunkan keterangan untuk itu? Jika demikian, tunggulah! Sesungguhnya aku pun bersamamu termasuk yang menunggu."

فَاَنْجَيْنٰهُ وَالَّذِيْنَ مَعَهٗ بِرَحْمَةٍ مِّنَّا وَقَطَعْنَا دَابِرَ الَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَا وَمَا كَانُوْا مُؤْمِنِيْنَ ࣖ 

72. Maka Kami selamatkan dia (Hud) dan orang-orang yang bersamanya dengan rahmat Kami dan Kami musnahkan sampai ke akar-akarnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Mereka bukanlah orang-orang beriman.


Surat Al Mukminun ayat 31 - 41.

ثُمَّ اَنْشَأْنَا مِنْۢ بَعْدِهِمْ قَرْنًا اٰخَرِيْنَ ۚ

31. Kemudian setelah mereka (Kaum Nuh), Kami ciptakan umat yang lain (kaum 'Ad).

فَاَرْسَلْنَا فِيْهِمْ رَسُوْلًا مِّنْهُمْ اَنِ اعْبُدُوا اللّٰهَ مَا لَكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرُهٗۗ اَفَلَا تَتَّقُوْنَ ࣖ 

32. Lalu Kami utus kepada mereka seorang rasul dari kalangan mereka sendiri (yang berkata), "Sembahlah Allah! Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) bagimu selain Dia. Maka mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya)?"

وَقَالَ الْمَلَاُ مِنْ قَوْمِهِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَكَذَّبُوْا بِلِقَاۤءِ الْاٰخِرَةِ وَاَتْرَفْنٰهُمْ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۙ مَا هٰذَآ اِلَّا بَشَرٌ مِّثْلُكُمْۙ يَأْكُلُ مِمَّا تَأْكُلُوْنَ مِنْهُ وَيَشْرَبُ مِمَّا تَشْرَبُوْنَ 

33. Dan berkatalah para pemuka orang kafir dari kaumnya dan yang mendustakan pertemuan hari akhirat serta mereka yang telah Kami beri kemewahan dan kesenangan dalam kehidupan di dunia, "(Orang) ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, dia makan apa yang kamu makan, dan dia minum apa yang kamu minum."

وَلَىِٕنْ اَطَعْتُمْ بَشَرًا مِّثْلَكُمْ اِنَّكُمْ اِذًا لَّخٰسِرُوْنَ ۙ

34. Dan sungguh, jika kamu menaati manusia yang seperti kamu, niscaya kamu pasti rugi,

اَيَعِدُكُمْ اَنَّكُمْ اِذَا مِتُّمْ وَكُنْتُمْ تُرَابًا وَّعِظَامًا اَنَّكُمْ مُّخْرَجُوْنَ ۖ 

35. adakah dia menjanjikan kepada kamu, bahwa apabila kamu telah mati dan menjadi tanah dan tulang belulang, sesungguhnya kamu akan dikeluarkan (dari kuburmu)?

۞ هَيْهَاتَ هَيْهَاتَ لِمَا تُوْعَدُوْنَ ۖ 

36. Jauh! Jauh sekali (dari kebenaran) apa yang diancamkan kepada kamu,

اِنْ هِيَ اِلَّا حَيَاتُنَا الدُّنْيَا نَمُوْتُ وَنَحْيَا وَمَا نَحْنُ بِمَبْعُوْثِيْنَ ۖ 

37. (kehidupan itu) tidak lain hanyalah kehidupan kita di dunia ini, (di sanalah) kita mati dan hidup dan tidak akan dibangkitkan (lagi),

اِنْ هُوَ اِلَّا رَجُلُ ِۨافْتَرٰى عَلَى اللّٰهِ كَذِبًا وَّمَا نَحْنُ لَهٗ بِمُؤْمِنِيْنَ

38. dia tidak lain hanyalah seorang laki-laki yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah, dan kita tidak akan memercayainya.

قَالَ رَبِّ انْصُرْنِيْ بِمَا كَذَّبُوْنِ

39. Dia (Hud) berdoa, "Ya Tuhanku, tolonglah aku karena mereka mendustakan aku."

قَالَ عَمَّا قَلِيْلٍ لَّيُصْبِحُنَّ نٰدِمِيْنَ ۚ 

40. Dia (Allah) berfirman, "Tidak lama lagi mereka pasti akan menyesal."

فَاَخَذَتْهُمُ الصَّيْحَةُ بِالْحَقِّ فَجَعَلْنٰهُمْ غُثَاۤءًۚ فَبُعْدًا لِّلْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَ

41. Lalu mereka benar-benar dimusnahkan oleh suara yang mengguntur, dan Kami jadikan mereka (seperti) sampah yang dibawa banjir. Maka binasalah bagi orang-orang yang zalim.


Surat Asy Syu'ara' ayat 123 - 140.

كَذَّبَتْ عَادُ ِۨالْمُرْسَلِيْنَ ۖ 

123. (Kaum) 'Ad telah mendustakan para rasul.

اِذْ قَالَ لَهُمْ اَخُوْهُمْ هُوْدٌ اَلَا تَتَّقُوْنَ ۚ 

124. Ketika saudara mereka Hud berkata kepada mereka, "Mengapa kamu tidak bertakwa?

اِنِّيْ لَكُمْ رَسُوْلٌ اَمِيْنٌ ۙ 

125. Sungguh, aku ini seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu,

فَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوْنِ ۚ 

126. maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.

وَمَآ اَسْـَٔلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ اَجْرٍۚ اِنْ اَجْرِيَ اِلَّا عَلٰى رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ ۗ 

127. Dan aku tidak meminta imbalan kepadamu atas ajakan itu; imbalanku hanyalah dari Tuhan seluruh alam.

اَتَبْنُوْنَ بِكُلِّ رِيْعٍ اٰيَةً تَعْبَثُوْنَ ۙ 

128. Apakah kamu mendirikan istana-istana pada setiap tanah yang tinggi untuk kemegahan tanpa ditempati,

وَتَتَّخِذُوْنَ مَصَانِعَ لَعَلَّكُمْ تَخْلُدُوْنَۚ  

129. dan kamu membuat benteng-benteng dengan harapan kamu hidup kekal?

وَاِذَا بَطَشْتُمْ بَطَشْتُمْ جَبَّارِيْنَۚ  

130. Dan apabila kamu menyiksa, maka kamu lakukan secara kejam dan bengis.

فَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوْنِۚ  

131. Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku,

وَاتَّقُوا الَّذِيْٓ اَمَدَّكُمْ بِمَا تَعْلَمُوْنَ  ۚ

132. dan tetaplah kamu bertakwa kepada-Nya yang telah menganugerahkan kepadamu apa yang kamu ketahui.

اَمَدَّكُمْ بِاَنْعَامٍ وَّبَنِيْنَۙ  

133. Dia (Allah) telah menganugerahkan kepadamu hewan ternak dan anak-anak,

وَجَنّٰتٍ وَّعُيُوْنٍۚ  

134. dan kebun-kebun, dan mata air,

اِنِّيْٓ اَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيْمٍ ۗ 

135. sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa azab pada hari yang besar."

قَالُوْا سَوَاۤءٌ عَلَيْنَآ اَوَعَظْتَ اَمْ لَمْ تَكُنْ مِّنَ الْوٰعِظِيْنَ ۙ 

136. Mereka menjawab, "Sama saja bagi kami, apakah engkau memberi nasihat atau tidak memberi nasihat,

اِنْ هٰذَآ اِلَّا خُلُقُ الْاَوَّلِيْنَ ۙ 

137. (agama kami) ini tidak lain hanyalah adat kebiasaan orang-orang terdahulu,

وَمَا نَحْنُ بِمُعَذَّبِيْنَ ۚ 

138. dan kami (sama sekali) tidak akan diazab."

فَكَذَّبُوْهُ فَاَهْلَكْنٰهُمْۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةً ۗوَمَا كَانَ اَكْثَرُهُمْ مُّؤْمِنِيْنَ  

139. Maka mereka mendustakannya (Hud), lalu Kami binasakan mereka. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.

وَاِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ الْعَزِيْزُ الرَّحِيْمُ ࣖ

140. Dan sungguh, Tuhanmu, Dialah Yang Mahaperkasa, Maha Penyayang.


Kaum Aad adalah kaum yang hidupnya serba berkecukupan atau bisa dikatakan kehidupannya benar benar mewah. Kebun kebunnya banyak dan sumber mata airnya melimpah ruah sehingga kebunnya tidak pernah kekeringan. Hewan hewan ternaknya pun juga sangat banyak. Semua kebutuhan makanan dan minuman semuanya serba terpenuhi. Ada buah buahan, sayur mayur, daging dagingan. Semuanya ada. Mereka pun juga dikarunia anak anak yang sangat banyak. Bentuk tubuh dan perawakannya sangat sangat bagus karena gizinya serba tercukupi. Semua hasil kebun, hasil ternak sangat sangat mencukupi seluruh kebutuhan keluarga dan anak anaknya. Tidak kekurangan sedikitpun. Bahkan mereka membuat bangunan gedung gedung mewah di gunung. Sungguh kemakmuran yang luar biasa dan hidupnya sangat sangat berkecukupan. Hidupnya selalu mewah. Mereka juga membuat benteng benteng untuk menjaga kehidupan masyarakatnya yang makmur dan bertindak secara keji dan sewenang wenang demi mempertahankan kehidupannya yang mewah. 

Lalu diutuslah oleh Allah seorang rasul dari kalangan mereka sendiri yaitu Nabi Hud as yang menyuruh mereka untuk menyembah Allah, untuk mempercayai dibangkitkan kembali setelah mati. Tapi mereka tidak mempercayainya dan mendustakan rasul. Kemudian Allah timpakan azab kepada mereka. Mereka mati seperti sampah yang terbawa banjir. 

Itulah kisah Nabi Hud dan kaumnya yaitu kaum Aad yang hidupnya serba mewah dan tidak mempercayai Allah serta tidak mempercayai akan dibangkitkan lagi setelah mati. 

Mudah mudahan kita selalu menjadi orang orang yang beriman kepada Allah, rasulnya, hari kiamat, baik dan buruk. Semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah swt. Sekian dakwah kali ini. Wabilahitaufiq wal hidayah. Wassalamualaikum wr wb.

Raden Yudha
Kamis, 13 April 2023.