Assalamualaikum wr wb

Kita tahu situasi di Ukraina tidak kondusif (dalam perang), dan kondisinya sudah hancur lebur. Jika diibaratkan "terluka parah dan sekarat, tetapi masih tetap terus berjuang mempertahankan tanah airnya". Semua memaklumi, setiap orang akan berjuang mempertahankan apa yang dimilikinya. Dengan bertarung, berperang, atau dengan yang lainnya, tak peduli raga dan nyawa jadi taruhannya. 

Dengan adanya invasi dari Rusia, statistik negara Ukraina sudah bisa dipastikan berubah drastis. Kita tahu semua orang tidak menginginkan adanya perang, terlebih okupasi/pendudukan. Perang Ukraina-Rusia telah membawa banyak korban luka luka dan kematian di kedua belah pihak, ribuan kendaraan tempur dari kedua belah pihak hancur lebur, puluhan ribu senjata dan munisi telah digunakan, bangunan di Ukraina telah luluh lantak di rudal Rusia, pengungsian besar besaran sudah tidak bisa terbendung lagi. Tidak terelakkan. 

Masalah sebenarnya yang terjadi pada Ukraina telah dibahas pada artikel yang lain sebelumnya, dan solusinya hanya ada pada Rusia-Amerika. Ukraina hanyalah korban dari pertikaian Rusia-Amerika dan ketidakbecusan negara Indonesia mengurus dirinya sendiri yang berakibat negara lain terkena imbasnya (terutama pemerintahan Jokowi). Sangat disayangkan jika Ukraina jatuh ke tangan Rusia. Ukraina hanya akan menjadi negara bagian dari federasi Rusia. Ukraina tak akan lagi ikut kualifikasi piala dunia, klub sepak bola liganya tidak akan bisa lagi mengikuti ajang liga champions eropa atau piala eropa atau lainnya. Terlebih jika Rusia menguasai atau mengokupasi seluruh negara di Eropa.

Nasibnya akan sama seperti yang terjadi pada benua Australia. Satu benua hanya ada dua negara yaitu Australia, dan Selandia Baru. Apalagi keduanya merupakan negara koloni Britania raya, sama sama orang Inggris seperti halnya negara Amerika Serikat. Pada akhirnya ketika ada ajang kualifikasi piala dunia, Australia dan Selandia Baru kebingungan untuk ikut serta ajang kualifikasi. FIFA pun jelas kebingungan juga untuk menyelenggarakan kualifikasi zona benua Australia. Mau mengadakan kualifikasi zona benua Australia, pesertanya hanya ada dua, Australia dan Selandia Baru. Apa bisa? 

Begitulah jika satu benua hanya ada dua negara. Padahal di sana masih ada penduduk asli yang masih selamat dari genosida. Seharusnya merekalah yang mewakili benua Australia, bukan orang Inggris. 

Jika memang tidak demikian, seharusnya FIFA langsung meloloskan Australia dan Selandia Baru langsung ke final Piala Dunia mewakili zona benua Australia tanpa melalui ajang kualifikasi. Kalau main di zona Asia, penontonnya pada kebingungan. Ini bule main di zona asia, tersesat atau bagaimana ? Ini Asia, men!!! Bukan Eropa. 

Ikut zona Eropa, Australia kalah terus dan gak lolos. Pada akhirnya Australia ikut wilayah Asia yang berakibat memakan kuotanya negara negara Asia. Prestasi itu memang penting, tapi di ajang kualifikasi dan final piala dunia tidak semata mata menunjukkan prestasi tapi menunjukkan identitas bangsa dari benua. Contohnya, orang asia ini pendek pendek, kulitnya kecoklatan, kekuningan, dsb. Tujuan selain itu adalah agar antar bangsa saling kenal mengenal. Bukankah Allah swt telah mengatakan "Allah menciptakan manusia bersuku suku dan berbangsa bangsa agar kalian saling kenal mengenal".

Kalo sudah begini salah siapa? Ya salahnya penjajah. Jangankan satu negara, satu benua pun penduduk aslinya dihabisi semua. Jika ada yang tersisa, hanya dibuat ikon. Contohnya apache, aborigin. Seperti itu. 🙏🙏

Disini saya tidak menginginkan Ukraina seperti apache, dan aborigin yang tersisa sedikit atau bahkan sudah tidak ada meskipun penduduk Ukraina sudah banyak yang mengungsi. Dan saya tahu bahwa pemimpin dan tentara Rusia bukanlah orang yang berbuat memusnahkan etnis suku bangsa. Tapi harapan saya Ukraina tetap utuh dan berdaulat sepenuhnya atas wilayah wilayahnya, apalagi negara Rusia adalah negara yang sudah sangat luas bahkan merupakan negara terbesar di dunia. Sekarang bahkan Rusia sudah mengungguli Amerika Serikat dalam kekuatan dan kekuasaan. Rusia kini telah menjadi negara adidaya pengganti Amerika Serikat. Tidak semestinya Rusia berbuat demikian, toh sudah menang. Jika Eropa dikuasai dan dijadikan satu negara kesatuan oleh Rusia, maka nasibnya akan seperti Australia yang kebingungan ikut kualifikasi sepak bola Piala Dunia. Bukankah begitu!?

Ukraina sebagaimana kita kenal adalah negara tetangga Rusia di Eropa Timur. Luas wilayahnya sebelum invasi dan okupasi adalah 603.628 km² dengan garis pantai sepanjang 2.782 km dan kepadatan penduduk 73.8 / km². Ukraina merupakan negara terluas kedua setelah Rusia dan beribukota di Kiev. Jumlah penduduknya mencapai 44.5 juta jiwa. Data tersebut adalah data data sebelum perang Ukraina-Rusia terjadi.

Penduduk Ukraina terdiri dari suku bangsa Ukraina (77.8%), suku bangsa Rusia (17.3%), sisanya suku bangsa Rumania/Moldova, Belarus, Tatar Krimea, dan Hongaria. Mayoritas agama penduduk Ukraina adalah Kristen Ortodoks. Budaya kehidupannya hingga sastra, musik, dan arsitektur dipengaruhi oleh agama Kristen Ortodoks. 

Bahasa yang digunakan oleh warga Ukraina adalah bahasa Ukraina. Aksara yang digunakan adalah aksara kiril sama dengan yang digunakan oleh Rusia. 

Wilayah Ukraina kaya akan sumber daya alam yaitu bijih besi, batu bara, mangan, gas alam, minyak bumi, garam, belerang, grafit, titanium, magnesium, kaolin, nikel, raksa, kayu, dan tanah yang layak tanam. 

Kuliner khas Ukraina adalah Salo, Bublik, Chicken Kiev, Vareniki, Pysanka, Syrniki, Paska, Solyanka, Olivye salad, Borscht, Okroshka, Ukrainian Dill Potatoes. 

Sedangkan tempat wisata populer warga Ukraina adalah Kiev, Drahobrat, Tunel of love, Potemkin stairs, Museum pysanka, Kastil Lubart, Kastil swallow's nest, House of Chimaeras, Synevir lake, dan masih banyak lagi.

Picture Gallery (tekan gambar)

President Zelenski

Peta Ukraina

Bendera Ukraina


Lambang Ukraina



Tunel of love






Itulah bahasan sekilas tentang Ukraina dan permasalahan yang terjadi. Semoga permasalahan yang ada bisa diselesaikan dengan cepat.