بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Assalamualaikum wr. wb.
Marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayahNya sehingga kita bisa menjalankan ibadah dan selalu menapaki jalan yang lurus/kebenaran.
Tak lupa kita panjatkan shalawat serta salam kepada junjungan nabi besar kita Muhammad saw dan keluarganya yang telah berjuang menyampaikan perintah Allah kepada semua umat manusia agar menyembahNya dan tidak menyekutukanNya dengan menjalankan semua perintahNya dan menjauhi laranganNya.
Iktikaf di dalam masjid.
Pada kesempatan kali ini saya akan membahas i'tikaf. Dikutip dari wikipedia, i'tikaf adalah berdiam diri di dalam masjid dalam rangka untuk mencari kerelaan Allah dan bermuhasabah atau instropeksi diri atas perbuatan perbuatannya.
I'tikaf oleh Allah di sebutkan dalam Al Quran pada QS 2 ayat 187
اُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ اِلٰى نِسَاۤىِٕكُمْ ۗ هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَاَنْتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّ ۗ عَلِمَ اللّٰهُ اَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتَانُوْنَ اَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْ ۚ فَالْـٰٔنَ بَاشِرُوْهُنَّ وَابْتَغُوْا مَا كَتَبَ اللّٰهُ لَكُمْ ۗ وَكُلُوْا وَاشْرَبُوْا حَتّٰى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْاَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْاَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِۖ ثُمَّ اَتِمُّوا الصِّيَامَ اِلَى الَّيْلِۚ وَلَا تُبَاشِرُوْهُنَّ وَاَنْتُمْ عٰكِفُوْنَۙ فِى الْمَسٰجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُوْدُ اللّٰهِ فَلَا تَقْرَبُوْهَاۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ اٰيٰتِهٖ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُوْنَ
187. Dihalalkan bagimu pada malam hari puasa bercampur dengan istrimu. Mereka adalah pakaian bagimu dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri, tetapi Dia menerima tobatmu dan memaafkan kamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu. Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam. Tetapi jangan kamu campuri mereka ketika kamu beritikaf dalam masjid. Itulah ketentuan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia agar mereka bertakwa.
Meskipun telah menjadi nabi, nabi Muhammad saw masih tetap beri'tikaf di dalam masjid. Nabi Muhammad saw sama juga seperti kita, sama sama manusia. Hanya saja Muhammad saw terpilih menjadi nabi atau rasul Allah. Beliau juga tidak luput dari salah dan dosa. Jika salah atau dosa, Allah swt menegur nabi Muhammad saw dan memerintahkannya untuk istighfar (memohon ampun kepada Allah) dengan mengeluarkan suratNya. Dalam suratNya Allah tidak hanya menujukan kepada nabi Muhammad seorang tapi juga kepada seluruh manusia dan jin.
Beri'tikaf di dalam masjid banyak manfaatnya. Selain mencari keridhaan Allah, kita bisa menginstropeksi diri kita akan semua perbuatan perbuatan yang telah kita lakukan. Kita bisa memperbaiki diri kita ke arah yang benar dan baik. Tujuannya adalah agar kita terhindar masuk dalam neraka. Bisa hidup bahagia di surga. Jika di dunia adalah kancah perjuangan hidup, maka di surga kita hanya tinggal menikmati. Ingin makanan dan minuman, semua telah disediakan atau tinggal ambil. Mau bercinta sudah disediakan bidadari perawan (dinikahkan dulu). Kurang apa lagi coba?
Kalau kita hidup di dunia, kita mau makan dan minuman yang kita inginkan kita harus cari sendiri atau kerja cari duit dulu, masih harus belanja dulu lalu dimasak dan baru bisa makan. Ingin bercinta harus upaya cari cewek yang mau. Untuk dapatkan cewek dengan menikah, harus kerja dulu, punya penghasilan dulu, punya ini dan itu dulu. Kalau nggak gitu, nggak ada yang mau. Hik hik. Kalau pingin bercinta dengan cara instan tidak sulit sulit amat, tapi dosa hukumnya. Kalau mau tinggal booking saja cewek cantik seharga Rp. 300 ribuan sekali bercinta. Itu sudah dapat cewek cantik aduhai. Bahkan ada yang murah lagi meskipun tidak terlalu cantik, Rp. 100 ribu sudah dapat. (Itu menurut sopir taksi Jakarta). Tapi saya nggak tergiur sama sekali dengan tawarannya. Soalnya harga segitu masih kemahalan. Lha di kotaku saja Rp. 30 ribu sudah dapat. Hik hik.
Pantaslah dunia ini jika disebut kancah perjuangan hidup. Semua manusia berjuang untuk bisa terus melangsungkan hidupnya. Ada yang menggunakan cara dosa yaitu maling, rampok, korupsi, kolusi, nepotisme, judi, riba, melacur, curang, menipu, dsb. Tetapi juga ada yang taat hukum Tuhan yaitu melangsungkan hidupnya dengan cara yang benar. Semua kebutuhan materi dan seksualnya dipenuhi dengan cara yang halal meskipun harus banting tulang dan jungkir balik. Hik hik. Ya begitulah dunia. Semua demi kebahagian yang sebenarnya yaitu di surga. Kebahagiaan di dunia hanyalah sementara. Bagi yang mengingkari adanya kehidupan surga dan neraka, maka nerakalah tempatnya di akhirat nanti.
Itulah sedikit dakwah kecil dari saya semoga apa yang saya jelaskan bisa mengingatkan manusia bahwa dunia ini hanyalah sementara. Mungkin akhir dunia masih lama, tapi akhir hidup kita tak kan lama.
Wabilahitaufik walhidayah. Wassalamualaikum wr. wb.