Intro

Verse

Bicarakan kehidupan tentang manusia.
Dengar para penerka saling menerka.
Perhatikan keributan pada sesama.
Semua saling mencerca, saling mencela.

Menghitam hati penuh kebencian bersahut sahutan.
Menebar kedengkian di kehidupan. 
Mereka berseru, menusuk jiwamu.
Dengan cerita, dengan berita.


Chorus:

Para pencela menaruh racun di mulutnya.
Para penerka bercerita dengan prasangka. 
Prasangka buruknya.

Penerka banyak bicara, tak guna kau berguna.
Merusak pikiran kita. 
Prasangka berbusa busa.
Penerka dimana mana. 
Bagai monster meraja lela. 
Pencela para pencela, sungguh busuk lah hatinya.


Puisi:

Ini jamannya tikus mengaku macan.
Kalaupun macan, macan peliharaan.
(Apa jadinya bila semua saling mencela).
Anjing menggonggong, khafilah berlalu.
(Apa jadinya bila semua saling mencela).
Pendengki bengong diterkam rindu.
(Apa jadinya bila semua saling mencela).


Chorus Reffrain:

Para pencela menaruh racun di mulutnya.
Para penerka bercerita dengan prasangka. 
Prasangka buruknya.

Penerka banyak bicara, tak guna kau berguna.
Merusak pikiran kita. 
Prasangka berbusa busa.
Penerka dimana mana. 
Bagai monster meraja lela. 
Pencela para pencela, sungguh busuk lah hatinya.


Reffrain:

Penerka banyak bicara, tak guna kau berguna.
Merusak pikiran kita. 
Prasangka berbusa busa.
Penerka dimana mana. 
Bagai monster meraja lela. 
Pencela para pencela, sungguh busuk lah hatinya.


Ending


Video Klip