Animasi proses berakhirnya alam semesta. Hari kiamat. 

Alam semesta kita sudah sangat tua, usianya sudah 13.8 milyar tahun dan sudah mengembang begitu pesatnya seperti terlihat saat ini. Ada dua kemungkinan akan laju pengembangan alam semesta yakni mengembang terus menerus atau melambat dan akhirnya terhenti kemudian berkontraksi. 

Untuk mengetahui cara bagaimana berakhirnya alam semesta, banyak variabel yang harus dipahami. Beberapa diantaranya adalah perlu memahami bagaimana cara pembangunan/pembentukan ruang-waktu alam semesta dan bagaimana bentuk alam semesta? Bagaimana itu bisa terjadi? Selain itu memahami sisi luar alam semesta sangatlah penting. Apakah isinya? Bagaimana sifat dan perilakunya? Memahami sifat dan perilaku serta pertumbuhan dan kemerosotan/kematian energi gelap dan materi gelap pun juga tak kalah penting. 

Pada masa inflasi kosmik, energi gelap mempercepat perluasan ruang-waktu alam semesta. Perluasan ruang-waktu alam semesta, disebabkan oleh cahaya benda langit yang jauh menunjukkan pergeseran merah. Sebagaimana diketahui, alam semesta berkembang secara homogen dan isotropis, semua benda benda langit bergerak bersama sama memperluas alam semesta.

Hal yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana cahaya benda benda langit bisa membuat ruang-waktu alam semesta? 

Belum ada teori yang menjelaskan pertanyaan tersebut. Dan hal hal yang saya sebutkan di atas untuk dipahami juga masih menjadi teka teki atau permasalahan dalam ilmu pengetahuan. Tapi Allah telah memberikan petunjuk dan ilmu kepada manusia perihal terjadinya kiamat atau berakhirnya dunia dalam kitab Al Quran. Para ilmuwan saat ini sedang bekerja untuk mendapatkan semua jawaban atas semua misteri perihal alam semesta. 

Kemungkinannya apabila benda benda langit sudah tidak bercahaya, perkembangan alam semesta akan terhenti total. Peranan energi gelap dalam mempercepat laju perkembangan alam semesta juga telah usai. Volume alam semesta telah mencapai titik batasnya. Namun demikian, energi gelap tetap menjadi hal bahasan utama penentu berakhirnya alam semesta. Menurut teori, ada tiga kemungkinan berakhirnya dunia alam semesta ini. Beberapa skenario perihal berakhirnya alam semesta antara lain yaitu Big Crunch, Big Rip, dan Big Freeze. 

Big Crunch

Big Crunch atau Remukan Besar adalah salah satu dari tiga skenario cara berakhirnya alam semesta. Menurut teori ledakan dasyat, alam semesta mengalami inflasi sekitar 10‐⁴⁴ detik setelah big bang dan inflasi itu akan terjadi sampai alam semesta mengembang hingga titik tertentu dan inflasi berhenti. Inflasi ini akan berhenti karena energi gelap yang mempercepat inflasi akan dikalahkan oleh gaya gravitasi.

Menurut teori ini, alam semesta tidak akan mengembang terus menerus memperluas dirinya. Ada variabel yang bisa menghentikan pengembangan alam semesta. 

Alam semesta kita 95% nya diselubungi oleh materi gelap dan energi gelap. Materi dan energi gelap ini berada di sisi dalam dan luar alam semesta. Materi gelap yang berada dalam alam semesta mengalami pendinginan, disebut dengan materi gelap dingin. Materi gelap inilah yang akan menghentikan laju pengembangan alam semesta, dengan gravitasinya materi gelap menarik materi biasa, sedangkan energi gelap dengan gaya menolak gravitasi mempercepat perluasan alam semesta. Setelah alam semesta mencapai titik puncak berkembangnya, alam semesta akan mengalami masa masa akhir hidupnya. 

Saat peristiwa dasyat ini terjadi, seluruh benda angkasa akan berlomba lomba atau runtuh ke titik balik dimana singularitas berada sebelum big bang terjadi. Dengan kata lain ruang antar benda benda kosmis mengecil. Galaksi serta bintang bintang akan berbenturan satu sama lain menyebabkan planet planet keluar dari orbitnya. Namun oleh karena itu, banyak sekali bintang baru akan terbentuk, bahkan beberapa punya cukup waktu untuk secara teoritis mengembangkan kehidupan. Selain itu kadar entropi di alam semesta naik drastis dan suhu memanas di mana mana. Beberapa menit sebelum big crunch berakhir atom atom akan pecah menhadi partikel dasar dan beberapa detik sebelum big crunch berakhir gluon dan quark akan runtuh ke singularitas. Saat peristiwa remukan besar berakhir, alam semesta hanyalah sebuah titik kecil yang panas sangat rapat. Diwaktu tertentu kadar entropi menurun perlahan lahan sebab penerowongan kuantum yang memicu sebuah big bang yang baru dan menghapus semua sejarah alam semesta sebelumnya. Peristiwa ini disebut big bounce dan peristiwa ini terjadi berulang kali.

Big Rip (Robekan Besar)

Big Rip adalah salah satu dari tiga skenario berakhirnya alam semesta, dimana ruang itu sendiri itu robek.

Skenario ini disebabkan oleh sebuah energi teoritis yang bernama energi gelap hantu (phantom dark energy). Tidak seperti energi gelap yang konstan, energi gelap hantu mengalami peningkatan dan kekuatannya lebih besar dari gaya gravitasi dan elektromagnetik (yang juga menahan kekuatan energi gelap), sehingga menghancurkan seluruh benda di jagat raya sampai ke skala kuantum, bahkan atom pun hancur. Di detik detik terakhir, ruang itu sendiri akan hancur. 

Jika skenario ini benar benar terjadi, maka menurut penelitian di universitas Vanderbilt di Nashville, Tennese, skenario ini akan terjadi sekitar 22 milyar tahun mendatang.

Big Freeze

Big Freeze (pembekuan besar atau kematian panas alam semesta) adalah gagasan tentang nasib akhir alam semesta dimana alam semesta telah berevolusi menjadi keadaan tanpa energi bebas termodinamika dan karenanya tidak dapat lagi mempertahankan proses meningkatkan entropi. 

Jika topologi alam semesta terbuka atau datar, atau jika energi gelap sebagai konstanta kosmologis bernilai positif (keduanya konsisten dengan data saat ini), alam semesta akan terus berkembang selamanya, dan peristiwa ini diperkirakan terjadi, dengan alam semesta yang mendingin mendekati kesetimbangan pada suhu yang sangat rendah setelah periode waktu yang sangat lama.  


Daftar Pustaka

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Remukan_Besar

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pembekuan_Besar

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Robekan_Besar